Trending Topik

Manuver Luhut: Sebagian Besar Rakyat Inginkan Jokowi 3 Tahun Lagi

Abadikini.com, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi terkait penundaan pemilu 2024. Luhut mengklaim sebagian besar rakyat menginginkan agar pemilu ditunda terlepas dari wacana tiga partai, PKB, Golkar dan PAN bersuara.

“Itu yang rakyat ngomong(penundaan pemilu). Ini kan ceruk ini atau orang-orang ini ada di Partai Demokrat, ada di Partai Gerindra, ada yang di PDIP, ada yang di PKB, ada yang di Golkar,” ujar Luhut seperti dilihat dalam tayangan YouTube Deddy Corbuzier, Sabtu (12/3/2022).

Menurut Luhut, seharusnya partai politik bisa menangkap aspirasi dari para pemilih atau pendukungnya. Hal ini lantaran mereka lah yang nantinya akan memilih dan mereka menginginkan penundaan Pemilu 2024.

“Kan di mana-mana ceruk ini. Ya nanti kita lihat mana yang mau dengar suara kami. Itu kan bisa melihat yang paling menguntungkan untuk suara kami,” ungkap Luhut.

Data-data tersebut, kata Luhut berasal dari big data yang memuat aspirasi masyarakat di media sosial. Dia mengeklaim, sebanyak 110 juta orang yang terlibat dalam pembicaraan penundaan Pemilu 2024.

“Kita kan punya big data, kita ingin lihat, dari big data itu 110 juta itu macam-macam, dari Facebook dan segala macam, karena orang main Twitter, kira-kira 110 juta-lah” ungkap Luhut.

Lebih lanjut, Luhut mengakui pihaknya merekam alasan masyarakat mendukung penundaan Pemilu 2024. Beberapa di antaranya, tidak ingin terjadinya kegaduhan politik dan pembelahan di masyarakat seperti Pemilu 2019 serta tidak ingin menghamburkan uang di tengah situasi susah akibat pandemi Covid-19.

Hal ini mengingat anggaran Pemilu dan Pilkada serentak 2024 bakal mencapai Rp 110 triliun.

“Sekarang kita coba tangkap dari publik, itu bilang kita mau habisin Rp 110 triliun lebih untuk memilih ini keadaan begini, ngapain sih. Rp 110 triliun untuk pilpres dengan pilkada, kan serentak. Nah itu yang rakyat ngomong,” kata Luhut.

Luhut berujar, jika kepemimpinan Jokowi ditambah 3 tahun lagi maka itu akan menjadi lebih baik.

“Kalau ditambah tiga tahun, mungkin sekali, akan lebih baik. Sekali (tambah tiga tahun, Red),” kata Luhut.

Luhut menyebutkan alasan penambahan tiga tahun masa jabatan Jokowi, antara lain kinerjanya, pribadinya, capaian yang bergerak naik, serta keadaan sekarang ini.

Oleh karena itu, apabila ada rakyat yang menginginkan Jokowi lebih lama menjadi presiden, hal itu merupaka hak mereka dan tidak perlu di-bully.

Pada kesempatan itu, Luhut juga menyampaikan pujian sejumlah pemimpin dunia terhadap kepemimpinan Jokowi. Pujian itu disampaikan saat Luhut menemui atau ditemui mereka.

Apabila tambahan masa jabatan bagi Jokowi terwujud, Luhut menegaskan dirinya tidak mau lagi menjadi menteri. Luhut lebih memilih menjadi penasihat presiden.

“Cukuplah. Kita tahu dirilah. Capai juga ngurus republik ini,” pungkasnya.

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker