Trending Topik

Miliki Hubungan di Tahun 2012, Wanita Ini Mengaku Dapat Ancaman Oleh Seorang Menteri Berinisial AH

Abadikini.com, JAKARTA – Seorang wanita bernama Rifa Handayani (RH) mengaku mendapatkan perlakuan ancaman disertai dengan teror oleh petinggi parpol dan sekaligus menteri di kabinet Jokowi.

Ancaman tersebut RH dapati via pesan WhatsApp. Dalam pengakuannya Rifa membeberkan awal hubungannya dengan AH yang merupakan petinggi parpol itu pada saat nonton sebuah konser internasional 2012 silam di Ancol, Jakarta. Saat itu, AH meminta pin BlackBerry Messenger dan nomor handphone dirinya.

Namun, Rifa mengakui saat itu tidak mengetahui sosok AH, yang merupakan kader sebuah parpol.

RH mengaku bahwa dirinya telah diintimidasi oleh seorang menteri tersebut sejak 2013 silam, namun kasusnya masih belum terselesaikan hingga kini.

RH pun kemudian membeberkan bukti screenshot berupa isi percakapannya dengan menteri tersebut di hadapan sejumlah awak media ketika mendatangi pihak kepolisian untuk membuat laporan atas dugaan intimidasi sebagaimana isu yang beredar belakangan ini.

RH mengaku sangat ketakutan saat membaca pesan tersebut dan memilih untuk tidak meladeninya karena merasa sedang di teror.

“Ini WhatsApp, terus kalau saya terima jam sepuluh malam, besok paginya saya tanya ‘Ini ada apa diancam begini?’. Dia bilang ‘Tolong jangan ditagih’, makanya saya nurut. Oh yaudah, saya nggak jawab,” kata RH sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Mr pada Rabu, (15/12/2021).

Dalam video yang juga diunggah ulang oleh kanal YouTube Hersubeno Point pada Kamis, 16 Desember 2021, RH juga mengaku sangat trauma ketika membaca chat WhatsApp pribadinya dengan seseorang yang dia sebut merupakan seorang menteri yang saat ini aktif menjabat.

“Kata-katanya menakutkan ya, saya sih perempuan takut denger ini, baca ini sih saya takut banget,” bebernya.

RH juga sempat merasa takut untuk melaporkan kejadian tersebut kepada sang suami karena khawatir dirinya justru akan dimarahi karena takut dianggap telah memiliki hubungan dengan pria lain.

Saat awal-awal merasakan trauma akibat diintimidasi, RH mengaku kebingungan untuk menjelaskan kronologi yang sesungguhnya kepada sang suami.

“Saya sih bener-bener trauma waktu baca ini, tapi saya belum bilang ke suami saya karena saya juga takut kan sama suami saya kan jelasinnya bagaimana,” katanya.

Meski sempat mendiamkannya, RH merasa semakin diintimidasi terus-menerus sepanjang 2013 hingga Agustus.

“Saya diemin dulu, tapi ini terus-terusan. Di 2013 ini terus-terusan sampai bulan Agustus nih kalau nggak salah,” ujar RH di kantor Komnas HAM sebagaimana dikutip, Kamis (16/12).

Namun, selang beberapa bulan kemudian, intimidasi kembali datang dari sang istri AH yakni YA.

“YA juga meneror saya di media sosial melalui direct message,” katanya.

RH juga menjelaskan bahwa ketika sang suami telah mengetahui kejadian yang dialami, suami RH lantas menyurati orang yang bersangkutan dan juga ketua umum partai politik yang menaunginya pada saat itu.

Kemudian, orang yang diduga merupakan seorang menteri tersebut menelepon suami RH untuk meminta maaf pada saat itu.

Saat orang yang diduga merupakan seorang menteri dalam kabinet Jokowi tersebut meminta maaf, suami RH mempertanyakan kebenaran mengenai pernyataan istri dari seseorang yang diduga merupakan menteri aktif pada saat ini atas tuduhan yang dialamatkan kepada RH.

“Terus suami saya kirim surat ke beliau sama ke Ketua Umum Partai ****** pada saat itu. Setelah itu, si ** itu telpon suami saya, minta maaf. Terus suami saya bilang ‘Apa betul istri kamu bilang bahwa saya mengejar-ngejar Anda? Apa benar itu tuduh-tuduhannya? Saya mau tau karena saya nggak tau apa-apa di sini’,” tuturnya.

Terkait hal tersebut, RH dalam keterangannya menyebut seorang menteri yang diduga telah mengintimidasi dirinya membantah tudingan itu. (*)

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker