Trending Topik

Terkesan Glamor, High Class, Foya-foya, Rupanya Segini Gaji Wanita Karir di Kawasan SCBD

Abadikini.com, JAKARTA – Melihat seorang wanita karir yang berkantor di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) terkesan high class dan glamor. Hal tersebut lantas menjadi sebuah perbincangan netizen di jagat media sosial.

Jika kita berbicara tentang kantor yang berada di kawasan SCBD maka orang akan berpikir para karyawan disana memiliki gaji yang cukup tinggi diatas Rp 12 juta dengan melihat gaya penampilan hidup mewah dan glamor.

Beberapa waktu lalu beredar di jagat media sosial seorang karyawan SCBD memamerkan lanyard dengan brand ternama seharga Rp 1,2 juta hingga sepatu seharga minimal Rp 2 juta. Video viral in tak pelak membuat masyarakat kian percaya pada image karyawan SCBD yang selalu dianggap bergengsi.

Seolah menampik image tersebut, seorang pengguna media sosial bernama John Dee membeberkan realitas sebenarnya tentang para karyawan di SCBD.

Berdasarkan kesaksian John Dee yang pernah berkantor di kawasan SCBD selama 6 tahun yang menjabat sebagai manager di salah satu perusahaan di SCBD, lalu dipromosikan menjadi VP.

Menurut John Dee bahwa para karyawan SCBD banyak memiliki utang konsumtif dan hanya berusaha tampil kaya di hadapan orang lain, padahal bergaji pas-pasan.

“Mayoritas orang yang bekerja di kawasan segitiga emas Jakarta dan SCBD itu hanya digaji minimal UMR Jakarta atau sedikit diatasnya (sekitar 5 s.d 6 juta), sebagian kecil lagi berpenghasilan di atas Rp10 juta, hanya sedikit yang berpenghasilan di atas Rp 30 juta, dan jauh lebih sedikit yang berpenghasilan di atas Rp 50 juta,” kata John dalam laman Twitter-nya, dikutip Abadikinicom Senin (22/11/2021).

Pengakuan Seorang Chairman di SCBD

Chairman Asosiasi Praktisi dan Profesional SDM Future HR Audi Lumbantoruan mengungkap untuk di kawasan SCBD untuk entry level atau tingkat awal kisaran gajinya mulai dari Rp 6 juta hingga Rp 10 juta.

“Itu staf. Kalau memang dia udah senior mungkin bisa Rp 12 juta hingga 15 juta. Tetapi sekali lagi jangan menggeneralisasi karena industri dan model bisnis itu juga berpengaruh,” kata Audi dikutip dari detikcom, Senin (22/11/2021).

Mengenai gaji juga disebut tergantung dari standar masing-masing perusahaan. Standarnya bisa dilihat dari pengalaman hingga latar belakang pendidikan.

“Artinya perusahaan itu memberikan salary itu dengan mempertimbangkan apa, pengalaman, background education, job marketnya seperti apa, itu ada standarnya,” lanjut Audi.

Menanggapi soal gaya hidup karyawan SCBD yang terkenal high class, menurutnya itu hal yang wajar mengingat lingkungan di SCBD menjadi lingkungan percontohan dan elit. Yang bahaya, kalau sampai Mbak-mbak SCBD ini cenderung memiliki gaya hidup dengan sangat konsumtif.

“Tetapi ya sebenarnya tergantung bagaimana pembawaan kita. Kalau gaya itu kan ujungnya bagaimana acceptance kita di tengah masyarakat. Bahayanya kalau sudah konsumtif, berusaha untuk mendapatkan jadi melakukan pinjaman atau kredit ya,” pungkas Audi.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker