Trending Topik

Denny Siregar: Kalau Jerinx Tinggal di India Bisa Dirotan Inspektur Vijay

Dijadikannya Jerinx sebagai tersangka bikin kaget banyak orang. “Kok cepat banget?” “Beda pendapat saja kok dipenjara?” Begitu status teman-teman di timeline saya. Mereka mencoba bersimpati kepada Jerinx, meski saya tahu mereka juga belum tentu setuju dengan gaya bahasa Jerinx yang suka kasar dalam menyatakan pendapat.

Yang banyak orang tidak tahu adalah bahwa bencana pandemi ini bisa dibilang bencana luar biasa. Cara untuk mengatasinya, juga harus luar biasa. Waktu dan dana dikerahkan habis-habisan untuk menghadapi situasi ini yang sangat berpengaruh pada kesehatan dan ekonomi di suatu negara.

Dan negara masih direpotkan dengan yang namanya “infodemik massif”. Apa itu? Informasi palsu yang disebar berkaitan dengan corona. Info palsu atau hoax ini disebarkan dengan tujuan membangun kepanikan masyarakat sekaligus membangun ketidakpercayaan atas apa yang dilakukan pemerintah.

Karena dampak hoaks pada masa corona ini sangat merugikan, beberapa negara tegas mengambil tindakan. Selain Indonesia, Hongkong, Vietnam dan India, dibilang sangat agresif dalam menangani hoaks di masa corona ini. Patroli siber disiapkan betul dan sudah banyak orang masuk penjara akibat masalah ini.

Jerinx adalah figur publik. Dia diikuti ribuan orang yang banyak mengidolakannya dan mengikuti apa pun katanya. Dan situasi ini bisa berbahaya ketika Jerinx mengampanyekan hal yang negatif, seperti tolak rapid test, justru ketika pemerintah sedang berperang menanganinya.

Saya yakin, dijadikannya Jerinx sebagai tersangka, bukan semata-mata karena ia menyebut IDI sebagai “kacung WHO”. Itu adalah puncak dari apa yang dilakukan Jerinx selama ini, yaitu “membangun ketidakpercayaan” dengan apa yang dilakukan pemerintah.

Dalam situasi luar biasa seperti pandemi ini, memang dibutuhkan kepercayaan bersama terhadap apa yang dilakukan negara. Tanpa kepercayaan bersama, kita akan sulit mengatasi situasi ini. Itulah kenapa Jerinx mungkin harus dipenjara. Selain sebagai efek jera supaya orang-orang tidak mengikuti langkahnya menyebarkan pemahaman negatif.

Jadi ini bukan sekadar “beda pendapat saja kok harus dipenjara.”. Bukan.

Tapi negara harus melindungi kepentingan yang lebih besar supaya bisa melewati situasi ini. Dan kebetulan IDI melaporkan penghinaan atau penyebaran kabar bohong oleh Jerinx bahwa mereka “kacung WHO”.

Kalau Jerinx tinggal di Vietnam, Singapura, Hongkong, dia tentu akan mengalami nasib yang sama. Apalagi jika dia tinggal di India, wah bisa dirotan habis-habisan oleh Inspektur Vijay.

Ini yang harus dipahami banyak orang, bukan sekadar protes saja.

Jerinx, mungkin juga Anji juga Ahmad Dhani dan banyak musisi lain seharusnya bisa menuangkan keresahannya lewat karya. Bukan cuma teriak-teriak meresahkan demi konten untuk menaikkan citra diri mereka yang menjelang pudar tergerus zaman.

Contohlah Bang Iwan Fals. Ia membungkus kritik kerasnya lewat lirik lagu dan musik yang bagus. Karyanya abadi dan orang suka mendengarnya.

Bersuaralah dengan karya, ini yang mungkin dilupakan banyak musisi kita di zaman semua serba instan.

Denny Siregar

Penulis buku Tuhan dalam Secangkir Kopi

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker