Rakyat India Takut Keluar Rumah Usai Beredar Video Mayat-mayat Korban Covid-19 Terlantar di Rumah Sakit

Abadikini.com, MUMBAI – Beberapa rumah sakit di Mumbai India tengah menjadi sorotan dunia internasional lantaran mayat korban Covid-19 diletakkan sembarangan bahkan bersebelahan dengan pasien yang masih hidup.

Seorang kerabat mengatakan kepada wartawan bahwa dia secara diam-diam merekam jasad anggota keluarganya berbaring di sana untuk sementara waktu.

Video itu memperlihatkan bangsal yang penuh sesak yang dipenuhi tak hanya pasien dan staf medis, tetapi juga kerabat pasien. Tak ada jarak sosial dan tanpa isolasi dari mereka yang dicurigai terinfeksi Covid-19. Dua pasien terlihat berbagi tempat tidur.

Dalam kejadian lainnya, seorang pria dengan gejala Covid-19 dibawa oleh keluarganya ke dua rumah sakit pada hari Jumat dan ditolak masuk dengan alasan tidak tersedia tempat tidur. Dia akhirnya dirawat di Rumah Sakit KEM, di mana dia meninggal dalam keadaan darurat. Korban dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.

Mumbai adalah ibu kota Maharashtra, negara bagian India yang paling parah terkena dampak pandemi Covid-19. Di negara bagian itu tercatat lebih dari 22.171 kasus infeksi dan 832 kematian. Mumbai sendiri memiliki lebih dari 13.500 kasus infeksi.

Pada hari Jumat, Ketua Menteri Maharashtra, Uddhav Thackery, mengatakan rantai infeksi belum diputuskan tetapi pihaknya menepis desas-desus bahwa tentara akan dikerahkan untuk membantu.

“Tentara tidak akan dikerahkan. Anda dan saya adalah tentara dalam perang melawan virus corona,” katanya kepada warga. Namun, Thackery mengatakan pemerintahnya mungkin meminta unit-unit polisi tambahan di New Delhi karena polisi negara bagian kelelahan dalam menjalankan tugas penanganan Covid-19 yang nyaris tanpa henti.

Prem Singh, kepala dewan desa di dekat Bhimtal, di Uttarakhand, mengatakan; “Kami sangat takut. Jika Amerika saja tidak dapat mengatasinya, fasilitas apa yang kita miliki di sini? Saya pikir rumah sakit Mumbai akan diperlengkapi untuk menangani kasus-kasus—ini adalah kota yang kaya—tetapi saya terkejut dengan foto-foto yang saya lihat di televisi. Jika kita jatuh sakit dengan virus itu, Tuhan tolong kami.”

India, menurut penghitungan worldometers saat ini memiliki 70.827 kasus infeksi dengan 2.294 kematian dan sebanyak 22.549 pasien disembuhkan.

Dari rekaman video yang beredar, situasi terkesan horor dan menyeramkan bagi pasien yang masih hidup. Keluarga yang merawat pasien juga terlihat bergerak di sekitar bangsal, dengan mayat-mayat terbaring di dekat mereka. Hal ini sebagaimana terjadi di Rumah Sakit Sion di Mumbai.

Publik pun bereaksi memberikan kecaman atas video yang dinilai menyebarkan ketakutan atas pandemi Covid-19 di India. Publik India khawatir jika terjadi peningkatan tajam atas temuan kasus Covid-19.

Rekaman video dari beberapa rumah sakit telah memicu ketakutan publik di beberapa desa, di mana hampir tidak ada yang berani keluar dari rumah mereka.

Pemimpin rumah sakit, Pramod Ingale, menyalahkan keluarga dari korban meninggal karena tidak mengambil jasad mereka. Dia mengatakan mayat-mayat itu ditinggalkan di bangsal karena kamar mayat penuh.

Ingale mengatakan aturan itu tidak jelas tentang apa yang harus dilakukan rumah sakit dengan mayat-mayat yang tidak diklaim keluarganya. Peraturan yang berlaku menyatakan jasad pasien Covid-19 harus diambil 30 menit setelah dinyatakan meninggal.

Kejadian itu membuat Ingale diturunkan jabatannya. Pemimpin baru rumah sakit, Dr Ramesh Bharmal, mengatakan kepada The Guardian; “Hal-hal seperti itu tidak akan terjadi lagi”.

“Inti masalahnya adalah mendidik keluarga pasien. Jika seorang pasien menjadi serius, kami akan membawa kerabat dan menasihati mereka agar tidak takut. Ini adalah masalah sosial. Orang-orang perlu dididik tentang penyakit ini dan bagaimana aman untuk mengambil jasad dan melakukan ritual terakhir. Kami harus mendidik mereka,” ujarnya, yang dilansir Selasa (12/5/2020).

Bharmal mengatakan jika keluarga menolak untuk mengambil jasad kerabat mereka, maka petugas rumah sakit akan pergi ke rumah mereka untuk menjelaskan bagaimana mereka dapat melakukan pemakaman dengan aman dan, jika perlu, menawarkan mereka alat pelindung diri (APD) agar dikenakan untuk pemakaman.

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker