Petugas Keamanan Ini Tewas Ditembak Gara-gara Ingatkan Kenakan Masker

Abadikini.com, WASHINGTON – Nasib nahas dialami seorang petugas keamanan penjaga toko Family Dollar di Michigan saat hendak mengingatkan para terdakwa yang menyelonong tanpa mengenakan masker kedalam toko. Penjaga keamanan itu ditembak, padahal dalam peraturan negara bagian tersebut sudah diwajibkan mematuhi aturan.

“Calvin Munerlyn yang berusia 43 tahun ditembak di kepala pada hari Jumat di toko, di utara pusat kota Flint, dan kemudian meninggal di rumah sakit,” kata Letnan Polisi Negara Bagian Michigan David Kaiser seperti dikutip dari Independent, Selasa (5/5/2020).

Insiden tersebut bermula saat Jaksa Wilayah Genesee David Leyton menjelaskan kepada putri terdakwa Sharmel Teague (45) bahwa ia harus meninggalkan toko karena tidak mengenakan masker.

Berdasarkan hasil rekaman video, Sharmel berdebat dengan penjaga keamanan tersebut, kemudian meminta wanita berusi 45 tahun tersebut untuk meninggalkan toko tersebut setelah putrinya juga diminta untuk melakukan hal yang sama.

“Wanita itu segera meninggalkan tempat kejadian dengan sebuah SUV, sebelum mobil yang sama kembali sekitar 20 menit kemudian,” kata jaksa penuntut.

Petugas keamanan toko itu bekerja sesuai dengan peraturan yang mengatur terkait pandemi Covid-19 agar keselamatan masyarakat terjaga.

“Dari semua indikasi, Munerlyn hanya melakukan tugasnya dalam menegakkan Perintah Eksekutif Gubernur terkait dengan pandemi COVID-19 untuk keselamatan karyawan toko dan pelanggan,” kata Leyton dalam pernyataannya.

Jaksa menuturkan berdasarkan pengakuan saksi mata, Bishop dan Larry Teague telah menembak Munerlyn.

Putranya, Bishop, kemudian diidentifikasi sebagai orang yang diduga menembak sang penjaga keamanan.

“Larry Teague juga didakwa melanggar perintah eksekutif gubernur Michigan Gretchen Whitmer yang mengamanatkan semua orang di dalam toko untuk mengenakan masker wajah,” kata Leyton.

Sharmel Teague didakwa bersama suaminya, Larry Teague (44), dan putra mereka, Ramonyea Bishop (23), dengan tuduhan pembunuhan berencana dan senjata tingkat pertama.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker