Diingatkan untuk Pakai Masker, Pria Ini Malah Marah dan Menampar Seorang Perawat di Semarang

Abadikini.com, SEMARANG – Aksi kekerasan terhadap medis terjadi di Klinik Pratama Dwi Puspita, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Kekerasan yang menimpa seorang perawat berinisial HM ini dilakukan oleh seorang pria.

Pria yang diketahui berinisial B tega menampar perawat HM.

Peristiwa tak mengenakkan tersebut terjadi pada Kamis 9 April 2020 sekitar pukul 09.00 WIB.

Kini kejadian tersebut telah ditangani oleh pihak kepolisian.

Mengenai peristiwa tak mengenakkan yang menimpa perawat HM, pihak kepolisian telah membenarkan.

Kesibukan di sebuah rumah sakit merawat pasien corona (abcnews.go.com)

Plt Kapolsek Semarang Timur, Iptu Budi Antono, membenarkan kejadian yang menimpa perawat HM.

Plt Budi Antono mengatakan bahwa peristiwa bermula ketika pelaku yang berinisial B hendak berobat ke Klinik Pratama Dwi Puspita, Kemijen, Semarang.

Pria berinisial B diduga tak terima dan marah lantaran diingatkan untuk memakai masker mengingat penyebaran virus corona sedang merebak di Indonesia.

Belakangan diketahui pria yang menampar perawat ini berprofesi sebagai satpam.

Terkait kejadian penamparan terhadap seorang perawat berinisial HM, berikut deretan fakta yang berhasil TribunNewsmaker.com himpun.


1. Kronologi kejadian

Kronologi kejadian penamparan berawal ketika perawat berinisial HM menegur B yang ingin berobat ke klinik.

Perawat HM menegur B lantaran tak memakai masker saat datang ke klinik.

Padahal di tengah wabah Covid-19 ini, pemerintah sudah mengimbau agar semua masyarakat memakai masker ketika keluar rumah.

Tak terima diingatkan oleh HM, pria yang berprofesi sebagai satpam tersebut emosi.

B langsung menampar HM cukup keras.

“Karena tidak terima kemudian terlapor B melakukan pemukulan. Setelah kejadian kemudian korban melapor di Polsek Semarang timur,” jelas Budi Antono, Sabtu 11 April 2020, seperti yang TribunNewsmaker.com kutip dari TribunJakarta.


2. Terekam CCTV

Aksi pemukulan terhadap perawat berinisial HM ini terekam kamera CCTV yang terpasang di klinik.

Tak hanya itu, para pengunjung klinik juga menyaksikan kejadian tak mengenakkan itu.

Rekaman CCTV yang beredar di media sosial pun kini menjadi viral.


3. Lapor polisi

Perawat HM yang mendapat tamparan dari B pun merasa tak terima.

Ia kemudian melaporkan tindakan yang dilakukan oleh B padanya ini ke pihak kepolisian.

“Setelah kejadian kemudian korban melapor di Polsek Semarang Timur,” ujar Budi Antono.

Menindaklanjuti laporan HM, pihak kepolisian mulai menyelidiki kasus tersebut.

4. Tunggu hasil visum

Untuk menindaklanjuti kasus, polisi memeriksa sejumlah saksi dan bukti.

Selain itu, pihak kepolisian juga sedang menunggu hasil visum korban.

“Setelah saksi tercukupi keterangannya baru memanggil terlapor,” kata Budi Antono.

Budi Antono berjanji akan mengusut tuntas kasus ini.

Terlebih yang menjadi korban pemukulan adalah perawat yang bertugas membantu kesembuhan pasien.

“Pasti akan kami tindak tegas, kalau itu nanti masuk tindak pidana ringan atau penganiayaan kena pasal 352 KUHPidana. Tapi kalau nanti hasil visum itu menunjukkan luka berat bisa kena pasal 351 KUHPidana dan terancam penjara,” jelas Budi Antono.

5. Korban trauma

Perawat HM yang menjadi korban pemukulan kini mengalami trauma.

Korban bahkan sempat mengaku pusing dan trauma terhadap pelaku.

 

Sumber Berita
Tribunnews

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker