Kisah Sedih Jamaah Shalat Jumat Ditengah Wabah Corona
ADA yang berbeda di masjid tempatku melaksanakan sholat Juma’at hari ini, 27 maret 2020. Jamaah masjid yg biasanya melewati dua arah menuju masjid. Dan kemudian menggunakan 2 pintu masuk masjid.
Hari ini terjadi antrian masuk pintu yang di arahkan semua jamaah melewati pintu masuk yg berhadapan dengan jalan raya, Jl Raya Jati Makmur, rupanya di sana sudah siap beberapa petugas masjid, ada yg bertugas memindai suhu badan setiap jamaah, dan setelahnya jamaah di haruskan menggunakan cairan pembersih tangan.
Di dalam masjid rupanya sang Imam Utamanya sedang memberikan pengarahan tentang tatacara pelaksanaan shalat jumat. Kami yang datang agak telat di persilahkan menuju lantai dua masjid.
Saya melihat antara satu jamaah dengan jamaah lainnya agak berjarak antara 50-60 cm, aku pikir karena belum memasuki waktu sholat sehingga jamaah masih duduk berjauhan. Akan tetapi pengulangan pengumuman dr sang Iman bahwa shaf kali ini sengaja di atur seperti itu.
Saya memposisikan diri mengambil shaf paling depan di lantai dua, lalu ponakan yg bersamaku mengambil Posisi di belakangku.
Selesai dengan shalat sunnahku, tiba tiba sang ponakan melipat sajadahnya dan langsung mengelarnya lagi mepet dengan sajadahku.
Agak geli juga dengan tingkahnya, sambil tersenyum kecil ku berbisik kpdanya, jangan dekat dekat, tapi entah apa yg dalam benaknya sambil cengengesan dia jawab singkat ” Bodo.'”
Menjelang Khutbah jumat menetes juga beberapa butir air hangat di ujung mata ini, setelah beberapa saat merenung dan mengingat ingat, selama hidup yg sudah lbh kepala limapuluh usia ini, kali ini menjumpai pelaksanaan sholat jumat yg begitu berbeda.
Ada berbagai hal dalam dada, ada tanya, ada harap, ada khawatir, ada sedih, ada takutnya juga, ada doa tentu Ya Allah Engkau Pemilik segalanya se alam raya, jangankan satu nyawa, semuanya engkau cabut apa saja yang bernyawa di muka bumi ini, semua adalah kehendakmu, karena semua milikmu dan semua akan kembali kepadaMu.
Oleh: Jauhari Mokodompit
