Menghilang Usai Ditendang dan Diseret, Akhirnya Nenek Rubingah Ditemukan, Begini Kondisinya

Abadikini.com, SLEMAN — Nenek Rubingah yang viral ditendang dan diseret di Pasar Protojayan, Sleman sempat hilang selama tiga hari. Polisi akhirnya menemukannya dan Nenek Rubingah kini sudah ada di rumahnya.

Nenek Rubingah yang viral karena ditendang dan diseret di Pasar Protojayan, Sleman akhirnya ditemukan. Polisi menemukan nenek yang tinggal sebatang kara itu kemarin sore.

“Benar, Rubingah sudah ditemukan Sat Reskrim Polsek Prambanan pada Kamis (23/1/2020) sekitar pukul 16.00 WIB,” ujar Kasi Humas Polsek Prambanan, Aiptu Ahmad Muchlis saat dihubungi wartawan, Jumat (24/1/2020).

Polisi telah mencari keberadaan Rubingah sejak video kekerasan yang dialami Rubingah viral di media sosial pada Rabu (22/1/2020). Sejumlah saksi telah diperiksa polisi terkait peristiwa tersebut. Termasuk di antaranya pedagang pasar dan. pria yang menendang dan menyeret Rubingah.

Video kekerasan yang dialami Rubingah berdurasi 30 detik. Kejadian dalam video yang viral itu terjadi pada, Senin (20/1/2020) sekitar 5.30 WIB, di Pasar Potrojayan atau yang biasa disebut Pasar Gendeng. Sejak saat itu, para tetangga tak melihat keberadaan Rubingah di rumahnya yang berada di Dusun Kranggan, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman.

Kepala Dusun Kranggan 1, Suharmadi (44) mengatakan Rubingah tinggal sendirian di rumahnya. Rubingah sudah lama bercerai dengan suaminya dan hidup sebatang kara.

Setelah bercerai, lanjut Suharmadi, kondisi Rubingah tampak berbeda dan susah diajak komunikasi. Ia juga terkadang pergi tanpa tujuan yang jelas.

Salah seorang tetangga Rubingah, Darmowiyono (83) menambahkan, Rubingah tidak memiliki pekerjaan dan suka bepergian. Menurutnya, nenek yang tinggal seorang diri itu jarang berkomunikasi dengan tetangga.

“Hanya mau berbicara dengan RT dan Pak Dukuh,” kata Darmowiyono saat ditemui di dekat rumah Rubingah, Rabu (22/1/2020).

Kondisi Nenek Rubingah

Rubingah merupakan nenek dengan dua cucu dan satu anak. Usianya kini sudah menginjak 60 tahun. Dia tinggal sebatang kara di rumahnya Dusun Kranggan 1, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman. Anaknya saat ini tinggal di Sumatera.

Dia tinggal di sebuah rumah yang menyerupai gubuk. Dindingnya berupa setengah seng dan setengah tembok. Di rumahnya itu tidak ada listrik sama sekali. Rubingah hanya mengandalkan pelita kecil sebagai sumber pencahayaan saat malam.

Di rumahnya juga tidak ada kamar mandi. Saat hendak mandi, dia pergi ke masjid yang jaraknya sekitar 10 meter dari rumahnya.

“Ya kalau mandi di masjid. Kalau nggak ya bawa panci byar byur di sini (rumah),” kata Rubingah saat ditemui di kediamannya, Jumat (24/1/2020).

Saat ditemui, Rubingah masih mengenakan masker seperti dalam video yang viral itu. Dia tidak menggunakan kerudung seperti yang tampak dalam video. Pakaiannya daster berwarna biru tua.

Gaya bicara Rubingah pun agak tidak jelas. Kadang-kadang, jika ditanya, dia bisa menjawab dengan benar. Namun, perkataan Rubingah sering kali ngelantur dan tidak nyambung dengan apa yang ditanyakan.

Dari penuturan Kepala Dusun Kranggan 1, Suharmadi, kondisi kejiwaan Rubingah memang kurang stabil. Untuk diajak komunikasi pun susah. “Memang seperti itu Mas. Kadang nyambung kadang enggak,” kata Suharmadi.

Selain susah diajak komunikasi, Rubingah juga sering pergi dari rumah. Kadang bisa pergi sampai berhari-hari. Namun, sejauh ini Rubingah selalu kembali pulang. “Perginya tidak ada yang tahu kemana. Kesehariannya kadang juga sering mijit orang,” bebernya.

Sumber Berita
detikcom

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker