Kisah di Balik Cepol Dua Ikonis Ala Princess Leia

Abadikini.com – Sejak 1977, kala “Star Wars: A New Hope” memulai seri waralaba, penggemar dari segala usia telah mengikuti gaya cepol dua ala karakter Princess Leia yang terkenal gigih. Gaya rambut ini seolah juga menyatakan tentang rasa percaya diri dari sang agen Rebel Alliance.

Gaya rambut cepol dua pada orang dewasa memberikan kesan menggoda hingga berani. Sementara bagi anak-anak, gaya rambut serupa tampak lucu dan terlihat dewasa.

Leia sendiri telah menjadi ikon feminis fiksi paling terkenal berkat penampilannya yang bertahan selama lebih dari empat dekade. Gaya rambutnya itu kemudian menjadi andalan fandom, mulai dari riasan kala Halloween hingga cosplayer serius.

Sebagai pemeran utama wanita dalam film yang condong didominasi pria, Carrie Fisher memainkan tokoh Leia pada usia 19 tahun dan langsung menjadi hit secara instan. Berani, ulet, kerap nakal, Leia mematahkan gambaran tentang seperti apa sosok seorang putri.

“George tidak ingin gadis dalam kesusahan, tidak ingin putri stereotip yang ada dalam benak semua orang,” kata Fisher tentang sutradara George Lucas pada 1977. “Dia menginginkan seorang pejuang, dia menginginkan seseorang yang mandiri.”

Fisher mungkin hanya mengenakan gaya cepol dua khasnya di film pertama, tetapi bayang-bayang itu kemudian melekat dengan sosok pribadinya dan terus menjadi rujukan dalam budaya pop. Pada 2009, Liz Lemon dari ’30 Rock’ bergaya sebagai putri pemberontak itu untuk keluar dari tugas juri. Pada musim terakhir ‘Sillicon Valley’, Monica Hall tampil dengan gaya itu untuk menarik perhatian tim insinyur kutu buku.

Dan yang paling terkenal, Rachel Green dari “Friends” mencoba tatanan rambut Leia untuk menggoda kekasihnya, Ross Geller.

Mengutip CNN Indonesia, semula Fisher sempat ragu dengan gaya rambutnya, tapi kemudian menyebutnya dengan julukan “cinnamon buns” dan “hair-don’t.” Dia mengaku membuat rambut itu tidak mudah. Butuh dua jam bagi penata gaya untuk membuat rambut seperti itu, tetapi Lucas bahkan memiliki ambisi yang lebih liar.

Dalam trilogi prekuel, Natalie Portman sebagai Queen Amidala menjadi kelinci percobaan bagi semua impian rambut Lucas, dengan gaya pahatan yang dramatis dan rumit yang tampaknya dipengaruhi oleh setiap sudut dunia, dari Asia Timur, Afrika hingga Eropa Renaisans. Sebagai perbandingan, tokoh Rey yang dimainkan Daisy Ridley dalam trilogi terakhir dibuat lebih mudah hanya dengan gaya cepol tiga.

Baru pada 2002, Lucas akhirnya mengungkap inspirasi rambut cepol dua Leia dalam sebuah wawancara dengan TIME.

“Aku terpengaruh dengan gaya revolusioner wanita-Pancho Villa,” katanya seraya menambahkan, “Cepolan itu pada dasarnya berasal dari pergantian abad Meksiko.”

Namun, berdasarkan banyak penelusuran, referensi itu tidak sepenuhnya benar. Sebuah laporan menunjukkan perempuan revolusioner Meksiko zaman itu tidak dikenal karena gaya rambut tertentu. Alih-alih, itu menunjukkan bahwa Lucas mungkin sedang melihat foto-foto gaya ‘squash blossom’ dari suku Hopi Amerika bagian barat daya.

Pada 2017, pameran perjalanan Smithsonian “Star Wars and the Power of Costume” mengklarifikasi komentar sutradara. Dalam acara itu menampilkan papan inspirasi dengan potret kolonel Revolusi Meksiko Clara de la Rocha, yang mengenakan cepol dua besar di kedua sisinya.

Kini, asal usul revolusioner gaya rambut tersebut telah mengambil arti baru. Fisher meninggal pada Desember 2016 dalam usia 60 tahun setelah serangan jantung di tengah penerbangan. Bulan berikutnya, wajah Fisher menjadi simbol kekuatan wanita di seluruh dunia lewat gerakan Women’s March.

“Saya pikir penggambaran Carrie Fisher sebagai Leia dalam waralaba film Star Wars bergaung dengan banyak wanita karena dia adalah wanita yang tegas, cerdas, menawan, dan kuat. Masuk akal bila pawai akan condong ke arah Leia, terutama setelah kematian Carrie. Ini cara untuk menghormati wanita yang membela kepercayaannya,” kata Hayley Gilmore, salah satu perancang poster Leia di pawai tersebut.

Penghargaan yang paling menyentuh berasal dari putri Fisher, aktris Billie Lourd yang muncul dalam trilogi sekuel terakhir, “The Rise of Skywalker.” Dalam film itu, ia menampilkan gaya cepol dua mini Leia, tetapi di luar layar, ia juga menghormati penampilan ibunya yang terkenal, termasuk mengenakan gaya rambut cepol yang dikepang Fisher untuk pemutaran perdana “The Last Jedi” pada 2017.

Setelah kematian ibunya, Lourd menulis esai yang jujur dan tulus untuk TIME. “Leia lebih dari sekedar karakter. Dia adalah hati. Dia adalah kekuatan. Dia adalah berkah. Dia cerdas. Dia adalah feminitas yang terbaik,” tulisnya.

“Dan tidak ada yang bisa memainkannya seperti ibuku. Putri Leia adalah Carrie Fisher. Carrie Fisher adalah Putri Leia. Keduanya berjalan beriringan.” Amin biasanya memakai baju koko atau kemeja. Namun sarung dan kain di lehernya tak pernah absen dalam penampilannya.

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker