Kementerian PPPA Melirik Bantaeng Sebagai Daerah Ramah Terhadap Anak

Abadikini.com, BANTAENG – Pemerintah pusat kembali melirik Bantaeng sebagai daerah yang ramah terhadap anak. Buktinya, Bantaeng menjadi salah satu dari sembilan daerah titik pantau pelaksanaan Outdoor Classroom Day (OCD) yang dilaksanakan serentak se-Indonesia, Kamis, 7 November 2019.

Kegiatan OCD ini adalah rangkaian dari peringatan hari anak nasional yang jatuh pada 20 November mendatang. Pelaksanaan OCD di Indonesia diintegrasikan ke dalam program Sekolah Ramah Anak (SRA). Hal ini selaras dengan arahan Presiden yang meminta agar sekolah melakukan lebih banyak proses pembelajaran di luar kelas dari pada belajar di dalam kelas.

Melalui rilis yang dikirim Kementerian PPPA, disebutkan jika Bantaeng adalah satu-satunya perwakilan Sulawesi Selatan yang menjadi titik pantau pelaksanaan OCD itu. Selain Bantaeng, daerah lain yang menjadi titik pantau adalah Jawa Timur (Bojonegoro dan Tuban), Lampung (Pringsewu), Sulawesi Utara (Minahasa), Maluku Utara (Kota Ternate), Nusa Tenggara Timur (Timor Tengah Selatan), DI Yogyakarta (Kulon Progo), dan Jawa Barat (Kota Bandung).

Di Bantaeng sendiri, pelaksanaan itu terfokus di SLB Negeri 1 Bantaeng di Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng. Rangkaian kegiatan diisi dengan sejumlah permainan anak.

Dalam kesempatan itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga melalui rilisnya, berharap anak Indonesia yang berada di semua satuan pendidikan dapat merasakan proses belajar yang menyenangkan.

“Kegiatan ini tetap sebuah proses belajar namun dilakukan di luar kelas dengan banyak sekali kegiatan yang lebih baik dalam membentuk karakter dan perilaku serta pembiasaan yang positif bahkan termasuk mendukung kebudayaan dalam bentuk permainan tradisional,” ungkap Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga.

Kementerian PPPA Melirik Bantaeng Sebagai Daerah Ramah Terhadap Anak/Isntimewa

Khusus untuk Bantaeng, pemantauan OCD dilakukan langsung oleh asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Kesejahteraan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Hendra Jamal. Dia menyebutkan, ada 10 nilai yang ditanamkan pada setiap murid selama 3 jam pelaksanaan OCD.

Adalah pendidikan karakter, kesehatan, iman dan taqwa, gemar membaca, adaptasi perubahan iklim, peduli dan cinta lingkungan, melestarikan budaya, cinta tanah air, sadar bencana, dan berkomitmen mendukung SRA. Hendra mengatakan, di Sulawesi Selatan, Bantaeng dipilih menjadi titik pantau merupakan bentuk apresiasi karena telah mendapat predikat KLA tingkat madya.

“Ditunjuknya Bantaeng ini sebagai bentuk apresiasi kita bahwa Bantaeng ini sudah mendapat predikat KLA tingkat Madya,” kata Jamal.

Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa OCD ini selaras dengan arahan Presiden Jokowi yang meminta agar sekolah melakukan lebih banyak proses pembelajaran di luar kelas daripada belajar dalam kelas.

Ketua TP PKK Bantaeng, Sri Dewi Yanti mengatakan, Bantaeng bakal terus menggalakkan pemenuhan hak-hak anak. PKK Bantaeng sendiri akan terus menggenjot hal itu. “Bahwa kedepannya, Bantaeng bisa terus meningkatkan untuk kesejahteraan anak. Karena mereka adalah calon penerus dari Kabupaten Bantaeng. PKK Bantaeng akan mensupport pemenuhan hak-hak anak di Bantaeng,” kata dia, Kamis, 7 November 2019.

Sementara itu, Sekda Bantaeng, Abdul Wahab mengakui keterlibatan Pemkab Bantaeng untuk pemenuhan hak anak telah dilakukan. Jauh sebelumnya telah ada Musrembang Anak, juga dibentuk Forum Anak Butta Toa (FABT).

“Saya kira Pemkab Bantaeng sudah lama mencanangkan layak anak. Pertama mungkin dari Musrembang anak, jadi Pemkab Bantaeng sedari awal telah mendengar apa sih yang dibutuhkan anak-anak di Bantaeng. Kemudian kedua kta ada FABT yang telah dibentuk, itu menjadi ikon bahwa kepedulian kita dari dulu memang telah ada,” kata Wahab.

Sekedar diketahui, pelaksanaan OCD 2019 diikuti oleh seluruh satuan pendidikan, terutama yang telah berkomitmen menuju SRA. Sebanyak 22.170 sekolah dengan jumlah murid sekitar 2 juta murid dari semua jenjang pendidikan yang dilakukan sekitar 3 jam.

Dalam kesempatan itu, Kementerian PPPA juga memberikan penghargaan kepada SLB 1 Bantaeng dan pemerintah Kabupaten Bantaeng atas partisipasinya dalam kegiatan OCD ini. (*)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker