Jokowi: Kalau Ada yang Tidak Bermasalah Hukum Tapi Dipenjara, Silakan Datang ke Saya

Abadikini.com, BENGKULU – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menepis berbagai tudingan yang menyebutkan dirinya sebagai antek asing, PKI hingga melakukan kriminalisasi. Penjelasan Jokowi itu disampaikan saat membuka Sidang Tanwir Muhammadiyah ke-51 di halaman Gedung Daerah Provinsi Bengkulu, Jumat (15/2).

Di hadapan para peserta Tanwir Muhammadiyah, Jokowi mengaku bingung dengan berbagai tudingan tersebut. Bahkan dirinya menegaskan bahwa semua tuduhan yang beredar itu tidaklah benar.

Isu yang belakangan ini muncul yakni mengenai kriminalisasi ulama. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan, Indonesia merupakan negara hukum. Sehingga apabila ada yang salah maka dihadapkan dengan hukum.

“Ini juga perlu saya sampaikan negara kita ini negara hukum. Yang namanya kriminalisasi kalau orang tidak punya masalah orang tidak bermasalah kemudian disel. Nah itu kriminalisasi silakan datang ke saya. akan saya urus kalau ada sperti ini. Tapi kalau punya masalah hukum dan harus berhadapan dengan aparat hukum itu karena ada satu kesalahan yang harus dijalani,” ucap Jokowi.

Soal tuduhan antek asing, Jokowi membantah dengan membuktikan capaian pemerintah yang telah berhasil merebut Blok Mahakam yang semula dikelola Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation selama 50 tahun.

“Saya mulai dulu dengan antek aseng. Banyak di bawah disampaikan presiden Jokowi antek asing. Saya menjawab bukan marah. Saya pikir antek asing yang mana padahal di 2015 namanya blok Mahakam sudah lebih 50 tahun sudah kita ambil kita serahkan kepada Pertamina,” kata Jokowi dikutip dari Merdeka.com.

Kemudian, pada 2018 pemerintah juga telah mengambil alih blok rokan yang selama kurang lebih 90 tahun berada di bawah penguasaan Chevron Amerika. Bahkan, 100 persen sahamnya sudah dikelola Pertamina.

Selanjutnya, tak kalah penting pemerintah juga berhasil merebut mayoritas saham Freeport sebagai saham pengendali yang diwakili PT Inalum. “Tapi dalam 4 tahun ini isu yang berkembang antek asing. Apakah mudah ambil semua itu? Kalau mudah sudah dari dulu,” jelasnya.

Mantan Walikota Solo ini melanjutkan, yang tak habis pikir adalah mengenai isu PKI. Jokowi mengaku heran padahal dirinya waktu itu baru berusia 4 tahun saat PKI dibubarkan. Jokowi mengizinkan semua orang yang menudingnya itu untuk memeriksa langsung ke tempat kediaman orang tuanya di Solo.

“Cek saja masjid dekat orang tua saya. Masjid dekat kakek nenek saya di solo. Atau utusan Pak Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk cek,” katanya.

Editor
Muhammad Irwan

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker