Kisah Unik Tiga Mantan Menteri saat Diminta Menjabat di Era Pemerintahan Gus Dur

Setelah bertemu, Gus Dur mengatakan di kabinetnya dibutuhkan tiga ahli tata negara yang tegas untuk jabatan menteri.

“Saya sudah punya dua. Marsillam Simanjuntak dan Yusril Ihza Mahendra. Satunya lagi saya minta Antum (Anda) di kabinet,” kata Gus Dur.

Mahfud yang saat itu Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) pun bertanya, menteri apa yang ditawarkan. Gus Dur cepat menjawab, “Menteri pertahanan”.

Mahfud pun kaget karena tidak menduga dan percaya. Bahkan merasa salah dengar.

Ia mengira yang dimaksud Gus Dur menteri pertanahan.

Namun, Gus Dur menegaskan jabatan untuk Mahfud menteri pertahanan.

Mahfud pun menyatakan kepada Gus Dur ia tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang militer dan pertahanan sehingga kurang tepat mengisi pos itu.

“‘Antum’ bisa tanya pada Pak Yudhoyono (Susilo Bambang Yudhoyono). Sebab yang penting otoritas dan arah kebijakan, bukan teknis kemiliterannya. Saya jadi presiden juga tidak punya pengalaman kok,” ucap Mahfud menirukan Gus Dur, disambut tawa hadirin.

Rizal Ramli juga menyampaikan pengalaman ketika dia diminta menjadi Kepala Bulog, guna menstabilkan harga beras yang dipasaran terus dipermainkan.

“Pertama saya mencoba menolak karena saya pernah mengritik dan menyaranan Bulog dibubarkan. Tapi Gus Dur ngotot, dan akhirnya saya bersedi. Pada era Gus Dur, harga beras stabil tanpa impor. Kalau impor beras mah, tentu stabil,” ucap Rizal.

Ada lagi yang unik dialami Rizal Raml. Yakni saat dirinya diminta membenahi manajemen Industri Pesawat Terbang Nurtanio yang dipimpin Habibie, karena terlalu boros dan tidak pernah profit.

“Semula juga karena saya ini Kepala Bulog kok diminta membenahi industri pesawat. Tapi Gus Dur ‘memaksa’ saya membenahi. Akhirnya manajemen saya rombak, sehingga mulai efisien dan profit,” kata Rizal.

Lain lagi pengalaman Khofifah. Khofifah mengaku sebenarnya bukan dirinya yang diminta jadi menteri oleh Gus Dur.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker