Ini Tindakan TNI Setelah 1300 Warga Papua Disandera

abadikini.com, JAKARTA- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memerintahkan pasukannya di Papua untuk melakukan pengamatan dan pengintaian terkait peristiwa penyanderaan sekitar 1.300 warga sipil di Desa Kimbely dan Desa Banti, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, oleh kelompok bersenjata.

Gatot menegaskan, tindakan yang dilakukan harus mengutamakan keselamatan warga masyarakat.

 

“Kami akan melakukan tindakan, tapi prioritas utama adalah mengamankan masyarakatnya, dengan langkah-langkah yang ‘soft’ bersama kepolisian, apabila langkah soft tidak bisa, maka kami akan melakukan langkah selanjutnya,” kata Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (9/11/2017).

Panglima TNI menyebut untuk penanganan penyanderaan ini, yang melakukan kordinasi adalah Pangdam Cendrawasih, Mayjend George Elnadus Supit, dan Kapolda Papua, Irjen Boy Rafli Amar.

“Karena itu dindikasikan OPM, akan dikordinasikan Pangdam (Papua) dan Kepolisian, semua bekerjasama secara teliti,” katanya.

Kelompok ini juga disebut Gatot sebagai pelaku penyerangan pos Brimob yang berlokasi di antara mile 66 dan mile 67, Tembagapura, Kabupaten Mimika pada Minggu (29/10/2017).

“Sama-sama kami pernah melihat videonya bahwa mereka mengaku OPM. Penyanderaan bersenjata,” kata Gatot (ak.ss)

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker