Universitas Indonesia Bikin Etika Komunikasi Dosen Dengan Mahasiswa Via Whatsapp, Ini Alasannya

abadikini.com, DEPOK- Universitas Indonesia (UI) mengeluarkan imbauan tata krama berjudul ‘Etika Menghubungi Dosen Melalui Telepon Genggam’. Imbauan ini dikeluarkan dengan tujuan mahasiswa menjaga sopan santun saat berinteraksi dengan dosen.

“Untuk mengimbau supaya lebih sopan, mungkin saja kan ada yang tidak sopan,” kata Kepala Humas UI Rifelly Dewi Astuti saat dihubungi, Jumat (6/10/2017).

Rifelly mengatakan imbauan itu dikeluarkan oleh fakultas-fakultas. Dia menilai imbauan itu wajar dan bersifat normatif agar mahasiswa punya petunjuk cara-cara berkomunikasi yang tepat dengan dosennya.

“Tidak ada yang ramai dari imbauan itu, biasa saja. Ya untuk menjaga agar mahasiswa sopan, misal jangan menghubungi dosen tengah malam, jadi pahamlah kapan waktunya, paham cara berbicara,” ujar doktor Fakultas Ekonomi UI ini.

Etika menghubungi dosen dibuat dalam dua bahasa dan disajikan melalui infografis. Ada 7 poin etika menghubungi dosen yang dibuat UI. Simak nih untuk mahasiswa ‘jaman now’:

1. Perhatikan kapan waktu yang tepat untuk menghubungi dosen. Pilihlah waktu yang biasanya tidak dipakai untuk beristirahat atau beribadah. Contoh: hindari menghubungi dosen di atas pukul 20.00 atau di saat waktu ibadah.

2. Awali dengan sapaan atau mengucapkan salam. Contoh: Selamat pagi Bapak/Ibu, atau Assalamualaikum (apabila kedua belah pihak sesama muslim).

3. Ucapkan kata maaf untuk menunjukkan sopan santun dari kerendahan hati Anda. Contoh: “Mohon maaf mengganggu waktu Ibu/Bapak”.

4. Setiap dosen pasti menghadapi ratusan mahasiswa setiap harinya dan tidak menyimpan nomor kontak seluruh mahasiswa. Maka, pastikan Anda menyampaikan identitas Anda di setiap awal komunikasi/percakapan. Contoh: “Nama saya Putri, mahasiswa Administrasi Negara Angkatan 2016, semester ini mengambil mata kuliah Hukum dan Administrasi Negara di kelas Ibu/Bapak”.

5. Gunakan bahasa yang umum dimengerti, tanda baca yang baik dan dalam konteks formal. Hindari menyingkat kata seperti ‘dmn, yg, ak, kpn, otw, sy’. Hindari kata ganti non formal seperti ‘aku, ok, iye, dll’.

6. Tulislah pesan dengan singkat dan jelas. Contoh: “Saya, memerlukan tanda tangan Bapak/Ibu di lembar pengesahan saya. Kapan kiranya saya dapat menemui Bapak/Ibu?”

7. Akhiri pesan dengan mengucapkan terima kasih atau salam sebagai penutup.

UI juga menyertakan contoh umum pesan WA yang beretika. Begini contohnya:

Contoh umum: Selamat pagi Bapak/Ibu, mohon maaf mengganggu waktu Bapak/Ibu. Saya Putri, mahasiswa Administrasi Negara angkatan 2015 yang saat ini sedang menulis skripsi dan Bapak/Ibu sebagai pembimbingnya. Saat ini saya membutuhkan tanda tangan Bapak/Ibu pada lembar pengesahan saya. Kapan kiranya saya bisa menemui Bapak/Ibu? Terima kasih sebelumnya. (ak.detik)

 

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker