Khawatir Dibunuh Intelijen AS, Kim Jong Un Datangkan 10 Orang Mantan Intelijen Soviet

abadikini.com, PYONGYANG – Dalam sebuah pernyataan pada Mei 2017 lalu, Korea Utara (Korut) menuduh Badan Intelijen Nasional Korea Selatan atau NIS bekerja sama dengan Central Intelligence Agency (CIA) dalam merencanakan pembunuhan terhadap Kim Jong-un dengan melibatkan pembunuh bayaran asal Korut.

Kemudian, pada Juni 2017, NIS mengeluarkan sebuah laporan ke Majelis Nasional Korea Selatan bahwa Kim Jong Un telah mengurangi penampilan publik karena khawatir terhadap upaya pembunuhan terhadap dirinya.

Untuk memperkuat pengawalan dan pengamanan pribadinya,  Kim Jong Un menyewa sekitar sepuluh mantan agen Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti (KGB) Soviet sebagai pengawal pribadi untuk melindunginya dari ancaman pembunuhan, terutama dari Amerika Serikat (AS).

Seperti dilansir Business Insider yang mengutip harian Jepang Asahi Shinbun, Sabtu  (26/8/2017), ke-10 mantan agen KGB itu disewa untuk melatih para pengawal Kim Jong Un dalam mendeteksi dan merespons serangan teroris.

Menurut sumber tersebut, sekitar sepuluh mantan agen KGB diundang ke Pyongyang pada Februari 2017. Para pejabat Korut, lanjut dia, sangat tertarik untuk menjaga Kim Jong-un dari upaya pembunuhan oleh AS dan Korea Selatan.

KGB merupakan badan keamanan utama Uni Soviet yang didirikan pada 1954 sebelum akhirnya bubar seiring dengan runtuhnya Soviet pada tahun 1991. KGB selama ini dianggap seperti badan intelijen utama layaknya CIA.

Sumber tersebut mengatakan kepada Asahi Shinbun bahwa Kim Jong Un sangat takut dengan sistem senjata canggih AS, seperti pesawat Eagle Gray yang akan dioperasikan AS di Korea Selatan pada tahun 2018 nanti. Namun, tidak jelas bagaimana pengawal anti-terorisme bisa melindungi Kim Jong Un untuk melawan pesawat nirawak jika menghujani langit Pyongyang dengan bom. (beng.ak)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker