Inidia.. Alasan PP Persis Tidak Bisa Hadiri Undangan Jokowi Ke Istana

abadikini.com JAKARTA – Persatuan Islam (Persis) adalah ormas islam terbesar ketiga setelah NU dan Muhammadiyah, dan juga salah satu ormas islam yang di undang Presiden Jokowi pada Rabu (09/11/2016) bersama-sama dengan 20 Ormas Islam lainnya. Namun PP Persis tidak dapat menghadiri undangan tersebut karena beberapa hal.

Wakil Ketua Umum Persis, Dr. Jeje Zaenudin, menyampaikan apresiasi, permohonan maaf dan juga keritik kepada pemerintah. Apresiasi karena Presiden Jokowi telah mengunjungi dan juga mengundang Ormas Islam untuk berdialog.

“Bahwa pada prinsipnya kami mengapresiasi upaya kepala negara menenangkan suasana dengan cara  mengunjungi dan juga mengundang pimpinan-pimpinan ormas Islam ke Istana. Sebagai sebuah langkah yang positif”, kata Jeje Zaenudin melalui rilisnya yang diterima abadikini.com , Kamis (10/11/2016)

Jeje menjelaskan ketua umum PP Persis KH Aceng Zakaria tidak bisa memenuhi undangan  karena beliau kurang sehat dan menyampaikan permohonan maaf.

“Persis tidak memenuhi undangan Presiden karena Ketua Umum sedang sakit dan menyampaikan permohonan maaf ke Protokoler Istana”, ujarnya.

Selain mengapresiasi Persis juga mengkritisi langkah-langkah Presiden Jokowi. Menurut  Jeje, langkah presiden dalam mengunjungi dan juga mengudang ormas islam seperti terkesan pilah pilih ormas islam, dan menggiring opini seakan-akan adanya ormas yang pro dan kontra terhadap pemerintah. Padahal menurut dia, tidak ada fakta seperti itu.

“Terus terang kami juga sangat menyayangkan cara bapak presiden dalam memperlakukan pimpinan-pimpinan Islam yang mengesankan adanya pemilahan dan pilih pilih antara ormas islam mainstream dengan ormas islam yang seakan dimarjinalkan. Karena sikap seperti ini akan menimbulkan persepsi perpecahan di tubuh ormas ormas islam antara ormas yg pro dan kontra pemerintah, padahal sebenarnya tidak ada fakta seperti itu”, papar Jeje.

Waketum PP Persis pun menyayangkan ketidak diundangannya pimpinan ormas yang terlibat bahkan jadi pimpinan aksi tanggal 4 Nopember lalu.

“Padahal seyogianya seluruh elemen Islam adalah bagian dari rakyat Indonesia yang berhak mendapat perhatian, perlakuan,  dan  pengayoman yang sama dari Kepala Negara”, imbuh Jeje.

“Dengan tidak mengirim perwakilan untuk hadir di Istana, Persis juga ingin menunjukan empati kepada seluruh umat Islam yang kecewa dengan sikap Presiden yang memilih meninggalkan istana dan tidak bersedia menemui utusan para peserta aksi yang jumlahnya mencapai lebih dari satu juta orang itu. Semoga sikap seperti itu tidak berulang ulang dilakukan oleh kepala negara yang seharusnya memang menjadi pemimpin semua kalangan”, pungkas Jeje. (sl.ak)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker