Mengenal Apa itu Bitcoin (BTC) dari Sejarah, Cara Kerja, dan Risikonya

Apa Itu Bitcoin (BTC)?
Bitcoin (BTC) adalah aset kripto pertama di dunia yang diperkenalkan pada tahun 2009 oleh sosok misterius bernama Satoshi Nakamoto. Secara sederhana, Bitcoin adalah uang digital yang berjalan di atas jaringan blockchain tanpa kendali bank sentral atau pemerintah.
Berbeda dengan mata uang konvensional, Bitcoin tidak bisa dicetak sembarangan. Jumlah totalnya hanya 21 juta BTC, membuatnya langka seperti emas.
Fungsi utama Bitcoin:
-
Sebagai alat tukar (digital currency).
-
Sebagai penyimpan nilai (store of value).
-
Sebagai investasi alternatif.
Sejarah Lahirnya Bitcoin
Untuk memahami Bitcoin, kita harus mundur ke belakang.
-
2008: Whitepaper Bitcoin
Satoshi Nakamoto merilis dokumen berjudul “Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System”. Whitepaper ini menjadi fondasi utama. -
2009: Blok Pertama (Genesis Block)
Bitcoin resmi berjalan. Satoshi menambang blok pertama dengan reward 50 BTC. -
2010: Transaksi Pertama
Seorang programmer membeli 2 pizza dengan 10.000 BTC. Saat itu nilainya hanya beberapa dolar, tapi kini nilainya miliaran rupiah. -
2011–2017: Popularitas & Halving
Harga Bitcoin mulai naik seiring makin banyak orang yang percaya. Halving (pengurangan reward mining setiap 4 tahun) membuat pasokan semakin terbatas. -
2021: ATH (All Time High)
Bitcoin mencapai puncak harga lebih dari USD 69.000.
Bagaimana Cara Kerja Bitcoin?
Bitcoin berjalan di atas blockchain, yaitu buku besar digital yang transparan. Semua transaksi tercatat dan tidak bisa dihapus.
Proses cara kerja Bitcoin:
-
Transaksi dibuat → misalnya A kirim 0.1 BTC ke B.
-
Verifikasi → transaksi diverifikasi oleh ribuan komputer (nodes).
-
Mining → penambang (miners) memecahkan algoritma untuk mengkonfirmasi transaksi.
-
Blok Baru → transaksi valid masuk ke dalam blok baru di blockchain.
Hasilnya: transaksi tercatat permanen, tidak bisa diubah.
Kelebihan Bitcoin
Kenapa banyak orang tertarik pada Bitcoin?
-
Desentralisasi: tidak dikendalikan satu pihak.
-
Transparan: semua transaksi bisa dicek di blockchain.
-
Langka: hanya 21 juta BTC, mirip emas.
-
Mudah dipindahkan: kirim ke seluruh dunia dalam hitungan menit.
-
Aman: memakai kriptografi yang sulit diretas.
Risiko dan Kekurangan Bitcoin
Meski menarik, Bitcoin juga punya risiko:
-
Volatilitas Tinggi → harga bisa naik/turun ribuan dolar dalam sehari.
-
Regulasi → di beberapa negara Bitcoin dilarang.
-
Kehilangan Akses → jika lupa private key, BTC tidak bisa dikembalikan.
-
Energi Besar → mining Bitcoin menghabiskan energi listrik yang sangat tinggi.
-
Tidak Sepenuhnya Anonim → semua transaksi bisa dilacak di blockchain.
Cara Mendapatkan Bitcoin
Ada beberapa cara untuk memiliki Bitcoin:
-
Membeli di Exchange → daftar di platform kripto resmi (contoh: Binance, Indodax, Nanovest).
-
Mining → menambang dengan perangkat keras khusus.
-
P2P Trading → beli langsung dari orang lain.
-
Menerima Pembayaran → beberapa bisnis menerima Bitcoin sebagai metode pembayaran.
Apakah Bitcoin Legal di Indonesia?
-
Bukan alat pembayaran sah → Bank Indonesia hanya mengakui rupiah.
-
Diakui sebagai aset digital → Bappebti mengatur perdagangan aset kripto, termasuk Bitcoin.
-
Bisa diperdagangkan di exchange resmi yang terdaftar di Bappebti.
Perbandingan Bitcoin dengan Aset Lain
Aspek | Bitcoin | Emas | Saham |
---|---|---|---|
Sifat | Digital, langka | Fisik, langka | Kepemilikan perusahaan |
Regulasi | Berbeda tiap negara | Diakui global | Diatur ketat |
Potensi Return | Sangat tinggi, volatil | Stabil, lindung nilai | Fluktuatif, tergantung perusahaan |
Likuiditas | Tinggi (24/7) | Tinggi | Jam bursa terbatas |
FAQ Seputar Bitcoin
1. Apakah Bitcoin aman?
Aman dari sisi teknologi blockchain, tapi tetap berisiko karena volatilitas harga dan risiko kehilangan wallet.
2. Apakah Bitcoin bisa dijadikan alat pembayaran di Indonesia?
Tidak. Hanya rupiah yang sah. Namun Bitcoin bisa diperdagangkan sebagai aset.
3. Bagaimana cara menyimpan Bitcoin?
Dengan crypto wallet (software/hardware). Jangan simpan di exchange terlalu lama untuk menghindari risiko hack.
4. Kenapa harga Bitcoin bisa naik turun drastis?
Karena faktor supply-demand, sentimen pasar, berita global, dan siklus halving.
Kesimpulan
Bitcoin adalah aset digital pertama yang berhasil mengubah cara pandang dunia terhadap uang. Dengan sifatnya yang desentralisasi, transparan, dan terbatas jumlahnya, Bitcoin menawarkan peluang investasi yang menarik.
Namun, risiko seperti volatilitas harga, regulasi, dan keamanan wallet tetap harus diperhatikan.
Bagi pemula, pahami dulu dasar Bitcoin sebelum membeli, dan selalu gunakan platform resmi yang diawasi Bappebti di Indonesia.