Heboh, Bisnis Syahwat dalam Lapas: Kalapas Cipinang Siap Bongkar Jaringan dan Oknum Nakal

Abadikini.com, JAKARTA – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang, Wachid Wibowo, angkat bicara soal dugaan praktik prostitusi daring atau open booking order (open BO) yang dikendalikan seorang narapidana dari balik jeruji besi. Ia menegaskan, pihaknya mendukung penuh upaya pengungkapan kasus ini bersama Direktorat Siber Polda Metro Jaya.

“Pada 15 Juli 2025, kami menerima informasi adanya dugaan keterlibatan seorang warga binaan berinisial AN dalam aktivitas prostitusi daring,” ungkap Wachid dalam keterangan resminya, Minggu (20/7).

Menyikapi informasi tersebut, petugas Lapas Cipinang bersama tim Siber Polda Metro Jaya langsung bergerak cepat. Mereka melakukan penggeledahan ke kamar tahanan AN dan menemukan satu unit alat komunikasi yang diduga menjadi sarana operasional praktik terlarang tersebut.

“Kami langsung mengamankan yang bersangkutan ke sel khusus dan membantu proses penyelidikan lebih lanjut yang dilakukan oleh pihak kepolisian,” ujarnya.

Lebih lanjut, Wachid mengungkapkan bahwa AN kini ditahan di ruang pengamanan khusus. Pihak lapas pun sedang melakukan investigasi internal untuk menelusuri jalur masuknya alat komunikasi ke dalam sel.

“Kami akan selidiki secara menyeluruh bagaimana handphone itu bisa masuk. Jika ditemukan ada keterlibatan petugas, kami tidak akan segan memberikan sanksi tegas,” tegasnya.

Sanksi yang dimaksud tidak main-main. Menurut Wachid, narapidana yang terbukti menyelundupkan barang-barang terlarang bisa dikenai sanksi berat, termasuk pencabutan hak remisi hingga pemindahan ke lembaga pemasyarakatan berkeamanan super maksimum.

Wachid menambahkan, razia rutin sebenarnya telah dilakukan oleh Lapas Cipinang sebagai bagian dari upaya pencegahan. Sosialisasi juga terus digencarkan agar warga binaan memahami larangan dan konsekuensi hukum dari kepemilikan barang terlarang seperti telepon genggam, senjata tajam, dan narkoba.

“Lapas Kelas I Cipinang terus berupaya melakukan langkah-langkah pencegahan melalui razia serta internalisasi nilai-nilai disiplin secara berkesinambungan,” tutupnya.