NASA Nyatakan Asteroid Apophis Belum Akan Tabrak Bumi

Abadikini.com, JAKARTA – Asteroid 99942 Apophis yang namanya dikatakan sebagai kekacauan dan kegelapan Mesir ini dianggap sebagai salah satu asteroid paling berbahaya yang berpotensi menabrak bumi sejak ditemukan pada 2004.

Namun, Badan Antariksa dan Penerbangan AS (NASA) menyatakan asteroid Apophis belum akan menjadi malapetaka bagi bumi, tapi setidaknya hingga satu abad ke depan.

Para ilmuwan kemudian merevisi pendapat tersebut setelah melakukan analisis yang tepat terhadap asteroid itu.

Prediksi sebelumnya mencatat asteroid selebar 1.110 kaki itu mungkin terlalu dekat pada 2029, 2036, dan kemungkinan kecil akan berdampak dengan Bumi pada 2068.

Lalu kemudian para astronom melakukan pengamatan menggunakan radar untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang orbit asteroid di sekitar matahari.

“Dengan dukungan pengamatan optik baru-baru ini dan pengamatan radar tambahan, ketidakpastian di orbit Apophis telah runtuh dari ratusan kilometer menjadi hanya beberapa kilometer ketika diproyeksikan hingga tahun 2029,” ucap Farnocchia.

Para ilmuwan di pusat CNEOS menggunakan radar dan teleskop untuk mempelajari berbagai objek di dekat Bumi dan memahami bahaya yang mungkin timbul pada planet ini.

Pusat Koordinasi Objek Dekat-Bumi Badan Antariksa Eropa juga telah menghapus asteroid tersebut dari daftar risikonya. Para astronom juga menggunakan antena radio Goldstone milik Deep Space Network di dekat Barstow, California.

Ini merupakan salah satu dari tiga antena di seluruh dunia yang memungkinkan komunikasi dengan pesawat luar angkasa melintasi angkasa luar.Ilmuwan juga mengandalkan kolaborasi dengan Green Bank Telescope di West Virginia.

“Meskipun Apophis baru-baru ini mendekati Bumi, jaraknya masih hampir 10,6 juta mil. Meski begitu, kami dapat memperoleh informasi yang sangat tepat tentang jaraknya dengan akurasi sekitar 150 meter (490 kaki). Kampanye ini tidak hanya membantu kami mengesampingkan risiko dampak, tetapi juga menyiapkan kami untuk peluang sains yang luar biasa,” ungkap Marina Brozovic, seorang ilmuwan di JPL, dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker