Presiden Digulingkan, Jenderal Dilantik: Guinea-Bissau Memasuki Babak Paling Gelap
Abadikini.com, BISSAU – Kudeta di Guinea-Bissau memasuki babak baru. Sehari setelah militer mengumumkan bahwa mereka menggulingkan Presiden Umaro Sissoco Embaló, Jenderal Horta Inta-A resmi dilantik sebagai presiden transisi dalam sebuah upacara tertutup di markas militer, Kamis (27/11/2025).
Jenderal Inta-A, yang hingga kini menjabat Kepala Staf Angkatan Darat, berdiri di podium sederhana ketika para perwira senior menyaksikan pengambilan sumpahnya. “Saya baru saja dilantik untuk memimpin komando tinggi,” ujarnya singkat, menegaskan bahwa operasi penggulingan Embaló dilakukan berdasarkan bukti yang menurutnya “cukup untuk membenarkan langkah tersebut”.
Selama beberapa tahun terakhir, Inta-A dikenal sebagai figur yang dekat dengan Embaló. Kedekatan itulah yang membuat kudeta ini semakin mengejutkan publik Guinea-Bissau, terutama karena terjadi satu hari menjelang pengumuman hasil sementara pemilu presiden. Dalam pemilu yang berlangsung ketat, Embaló bersaing dengan penantang barunya, Fernando Dias, politisi 47 tahun yang tiba-tiba melejit.
Sementara itu, ibu kota Bissau berubah menjadi kota sunyi. Tentara berjaga di sejumlah titik, toko dan bank tutup, dan banyak warga memilih tetap di dalam rumah meski jam malam telah dicabut. Ketegangan meningkat sejak Rabu, ketika suara tembakan beruntun terdengar di dekat kantor komisi pemilu, istana presiden, dan Kementerian Dalam Negeri.
Dalam kekacauan itu, Embaló sempat menghubungi France24 dan mengakui dirinya sudah digulingkan. “Saya telah digulingkan. Saat ini saya berada di markas staf umum,” katanya melalui sambungan telepon. Hingga Kamis, keberadaan pastinya masih belum jelas.
Komisi Uni Afrika (AU) langsung mengecam kudeta tersebut dan menuntut pembebasan Embaló beserta pejabat lainnya tanpa syarat. Namun kelompok perwira yang menamakan diri “Komando Militer Tinggi untuk Pemulihan Ketertiban” menegaskan bahwa mereka kini memegang kendali penuh atas negara yang selama ini dikenal sebagai salah satu jalur perdagangan kokain menuju Eropa.
Dengan dilantiknya Jenderal Inta-A, Guinea-Bissau kembali masuk dalam daftar negara Afrika Barat yang diguncang kudeta beruntun dalam beberapa tahun terakhir. Masa depan politik negara itu kini berada di tangan militer—sebuah fase yang sepenuhnya belum menampakkan arah.



