Jus Jeruk Tak Sekadar Segar: Peneliti Temukan Dampaknya hingga ke Level Genetik
Abadikini.com, JAKARTA – Sebuah studi terbaru yang terbit di Molecular Nutrition and Food Research mengungkap bagaimana konsumsi jus jeruk setiap hari dapat memengaruhi kesehatan jantung dan metabolisme pada tingkat molekuler. Melansir EatingWell, Senin (24/11) penelitian ini menggali perubahan genetik yang muncul setelah tubuh menerima asupan jus jeruk secara konsisten.
Dalam riset tersebut, para ilmuwan merekrut 20 orang dewasa sehat—10 pria dan 10 wanita—berusia 21–36 tahun. Tidak satu pun peserta memiliki penyakit kronis, merokok, sedang hamil, atau menggunakan obat maupun suplemen yang dapat mengganggu hasil penelitian. Sebelum intervensi dimulai, seluruh partisipan menjalani washout period selama tiga hari, dilarang mengonsumsi buah jeruk dan makanan kaya flavonoid seperti stroberi, kopi, cokelat, dan teh.
Selama 60 hari penuh, setiap peserta diminta meminum 500 mL jus jeruk 100% pasteurisasi setiap hari, dibagi menjadi dua porsi—pagi dan sore. Sampel darah diambil pada hari ke-0 dan hari ke-60, disertai pengukuran tekanan darah serta parameter tubuh lainnya. Tim peneliti juga memantau kepatuhan peserta melalui pengecekan rutin dua kali seminggu.
Bagian paling krusial dari penelitian ini terletak pada analisis transkriptomik, metode canggih untuk melihat gen apa saja yang “menyala” atau “meredup” di dalam tubuh. Hasilnya mengejutkan: setelah dua bulan minum jus jeruk, sebanyak 3.790 ekspresi gen mengalami perubahan signifikan. Dari jumlah itu, 2.487 gen menurun aktivitasnya dan 1.303 gen meningkat.
Perubahan tersebut membentuk pola yang konsisten dan terkait langsung dengan fungsi penting tubuh:
1. Regulasi tekanan darah
Gen yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi mengalami penurunan aktivitas. Temuan ini memperkuat bukti bahwa konsumsi jus jeruk mampu membantu menurunkan tekanan darah, terutama pada individu hipertensi.
2. Penurunan gen inflamasi
Studi menunjukkan penurunan aktivitas gen-gen pemicu inflamasi. Ini penting, mengingat peradangan kronis merupakan akar dari penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.
3. Pengaruh pada metabolisme lemak
Beberapa gen yang mengatur cara tubuh memproses dan menyimpan lemak ikut berubah. Artinya, jus jeruk tidak hanya berdampak pada peradangan, tetapi juga pada pengaturan metabolisme lipid.
4. Efek berbeda berdasarkan tipe tubuh
Menariknya, dampak jus jeruk tidak sama pada semua peserta.
• Pada individu dengan kelebihan berat badan, efeknya lebih dominan pada metabolisme lemak.
• Pada tubuh dengan berat normal, jus jeruk lebih banyak memengaruhi penurunan inflamasi.
Meski penelitian ini berskala kecil, temuan tersebut selaras dengan studi berskala lebih besar. Sebuah tinjauan sistematis dan meta-analisis yang diterbitkan dalam Critical Reviews in Food Science and Nutrition, yang menganalisis 10 uji klinis, menyimpulkan bahwa konsumsi minimal 500 mL jus jeruk per hari dapat memperbaiki kadar gula darah, kolesterol, dan penanda inflamasi.


