Menhan Israel Ancam Iran: Kami Akan Kembali, Lebih Brutal

Abadikini.com, TEL AVIV — Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengeluarkan peringatan keras kepada Iran serangan balasan bukan hanya mungkin terjadi, tetapi bisa jauh lebih dahsyat.
Dalam pidato berapi-api di hadapan para lulusan akademi angkatan udara, Katz menegaskan bahwa Israel tidak akan segan menyerang Iran kembali jika merasa ada ancaman nyata terhadap keamanan nasionalnya.
“Tangan panjang Israel akan menjangkau Anda di Teheran, Tabriz, Isfahan di mana pun Anda mencoba mengancam atau menyakiti Israel. Tidak ada tempat untuk bersembunyi,” kata Katz dalam pernyataan yang dikutip Reuters, Jumat (11/7/2025).
Katz, yang sebelumnya menjabat Menlu Israel dan dikenal sebagai tokoh hawkish dalam pemerintahan Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa Israel siap melancarkan serangan skala besar jika Iran menunjukkan sikap permusuhan.
“Jika kami harus kembali, kami akan melakukannya dengan kekuatan yang lebih besar,” ujarnya, menyiratkan bahwa babak baru konflik belum benar-benar berakhir.
Pernyataan ini muncul hanya beberapa pekan setelah gencatan senjata rapuh antara Israel dan Iran diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump pada 23 Juni. Gencatan senjata tersebut menandai akhir dari 12 hari perang udara intensif yang nyaris meluas menjadi konflik regional besar.
Dalam kampanye militer itu, Israel dan AS menggempur sejumlah fasilitas nuklir di Iran, dengan dalih bahwa Teheran tengah mendekati ambang kemampuan senjata nuklir. Tuduhan itu dibantah keras oleh otoritas Iran, menyebutnya sebagai propaganda politik untuk membenarkan agresi militer.
Di tengah ketegangan di front Iran, militer Israel juga terus menggempur Jalur Gaza. Serangan udara terbaru pada Kamis (10/7) menghantam area permukiman dekat fasilitas medis, menewaskan sejumlah perempuan dan anak-anak. Saksi mata menyebut ledakan terjadi hanya beberapa meter dari pusat layanan kesehatan.
Israel Katz, yang belakangan juga bertemu Menlu Prancis untuk Eropa dan Urusan Luar Negeri, Jean-Noel Barrot di Yerusalem, terus mengusung narasi ancaman eksistensial dari Iran dalam setiap pertemuan diplomatiknya.
Sinyal yang dikirim Tel Aviv lewat pidato Katz jelas, gencatan senjata bukan jaminan perdamaian. Dan jika api perang kembali menyala, Israel tak ragu menyiramnya dengan bahan bakar.