Ini Tanda Malam Lailatul Qadar Menurut Hadis

Abadikini.com, JAKARTA – Lailatul Qadar adalah malam yang memiliki keistimewaan dibanding dengan malam-malam lainnya.

Melansir insert live Rabu (27/3/2024) Jika seorang Muslim memanfaatkan malam tersebut untuk beribadah kepada Allah Swt., maka akan mendapatkan pahala berlipat ganda.

Dalam Al-Qur’an, terdapat beberapa firman Allah Swt. yang berkaitan dengan Lailatul Qadar, seperti Surah Al-Qadr ayat 1.

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadar.”

Lailatul Qadar juga disebut malam mulia yang memiliki keutamaan lebih baik dari seribu bulan. Hal itu tertera pada Surah Al-Qadr ayat 3.

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Artinya: “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”

Berdasarkan Tafsir Al-Qur’an Kementerian Agama RI, yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan di ayat tersebut adalah ibadah pada malam itu bernilai sangat tinggi di mata Allah Swt., lebih tinggi daripada ibadah seribu bulan.

Tanda Malam Lailatul Qadar dalam Hadis

Ada beberapa sabda Rasulullah yang membahas tentang malam Lailatul Qadar. Bahkan, beliau juga menyebutkan waktu dan tanda terjadinya malam kemuliaan tersebut.

Berikut adalah penjelasannya menurut hadis.

1. Malam Diampuninya Dosa

Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: “Barang siapa melaksanakan salat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR Bukhari)

2. Waktu Terjadinya Lailatul Qadar

Rasulullah saw. tak pernah menyebutkan secara pasti kapan terjadinya Lailatul Qadar. Namun, terdapat hadis yang menjadi petunjuk.

Rasulullah bersabda:

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

Artinya: “Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan.” (HR Bukhari dalam Shahih-nya dan terdapat dalam Fath Al-Baari bab Fadhl Lailatul Qadar. Imam Muslim turut mengeluarkan riwayat ini dalam Shahih-nya)

3. Lailatul Qadar Terjadi di Malam Ganjil

Menurut hadis Rasulullah saw., Lailatul Qadar terjadi di malam ganjil saat Ramadan. Beliau bersabda:

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

Artinya: “Carilah Lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan.” (HR Ahmad, Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi. Al-Albani menyatakan hadis ini shahih).

Dalam hadis lain, Rasulullah bersabda:

الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ – يَعْنِى لَيْلَةَ الْقَدْرِ – فَإِنْ ضَعُفَ أَحَدُكُمْ أَوْ عَجَزَ فَلاَ يُغْلَبَنَّ عَلَى السَّبْعِ الْبَوَاقِى

Artinya: “Carilah Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir, namun jika ia ditimpa keletihan, maka janganlah ia dikalahkan pada tujuh malam yang tersisa.” (HR Muslim)

Dalam riwayat lainnya:

الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى تَاسِعَةٍ تَبْقَى ، فِى سَابِعَةٍ تَبْقَى ، فِى خَامِسَةٍ تَبْقَى

Artinya: “Carilah Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan pada sembilan, tujuh, dan lima malam yang tersisa.” (HR Bukhari).

4. Tanda Malam Lailatul Qadar

Dari Ubay bin Ka’ab, Rasulullah saw. bersabda:

هِىَ اللَّيْلَةُ الَّتِى أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِقِيَامِهَا هِىَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِى صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لاَ شُعَاعَ لَهَا.

Artinya: “Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru.” (HR Muslim)

5. Matahari Bersinar Setelah Malam Lailatul Qadar

Ada suatu hadis yang menunjukkan tanda-tanda datangnya Lailatul Qadar.

صَبِيْحَةُ لَيْلَةِ الْقَدْرِ تَطْلُعُ الشَمسُ لاَ شعاع لَهَا، كَاَنَهَا طَشْتٌ حَتَّى تَرْتَفَعُ

Artinya: “Pagi hari malam Lailatul Qadar, matahari terbit tidak menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi.” (HR Muslim)

6. Lailatul Qadar di Tujuh Hari Terakhir Ramadan

Dari Ibnu Umar, ia menuturkan:

أَنَّ رِجَالاً مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُرُوا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْمَنَامِ فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي السَّبْعِ الأَوَاخِرِ فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيَهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ

Artinya: “Ada beberapa orang dari kalangan sahabat Rasulullah saw. telah bermimpi melihat Lailatul Qadar pada tujuh hari yang terakhir (di bulan Ramadan). Beliau bersabda, ‘Menurut pendapatku, mimpimu itu bertepatan dengan tujuh hari yang terakhir. Oleh karena itu, barang siapa yang ingin mencarinya, hendaklah dia mencarinya pada tujuh hari yang terakhir.” (Muttafaq Alaih)

7. Amalan di Malam Lailatul Qadar

Aisyah r.a. menjelaskan hadis amalan yang dilakukan Rasulullah saw. saat malam Lailatul Qadar.

قَالَتْ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ: أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيَّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ، مَا أَقُولُ فِيهَا؟ قَالَ: قُولِي: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Artinya: Aisyah berkata, “Saya pernah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika saya mendapati malam lailatul qadar, apa yang harus saya ucapkan pada malam tersebut?’ Beliau menjawab, ‘Hendaklah kamu membaca doa, ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan menyukai ampunan, maka ampunilah segala kesalahanku).” (HR Ahmad, Tirmidzi, Nasa’i & Ibnu Majah).

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker