India Tegaskan Tetap Netral dalam Perang Rusia-Ukraina

Abadikini.com, NEW YORK Menteri Luar Negeri (Menlu) India S. Jaishankar, Sabtu (24/9/2022), menyatakan negaranya mempertahankan sikap netral dalam perang Rusia-Ukraina.

Ia juga mengatakan negaranya menolak untuk membatalkan hubungan bisnis dengan Rusia dan menolak bergabung dengan sanksi Barat.

“Ketika konflik Ukraina terus berkecamuk, kami sering ditanya di pihak siapa kami berada. Dan jawaban kami, setiap kali, lurus dan jujur,” kata Jaishankar dalam sidang Majelis Umum PBB.

“India berada di pihak perdamaian dan akan tetap teguh di sana.”

Dia menyerukan dialog konstruktif, diplomasi dan tindakan untuk menyelesaikan konflik.

Walau begitu, India, negara Asia Selatan yang terkenal tidak berpihak selama Perang Dingin, menyatakan keprihatinan atas perang Rusia di Ukraina.

“Kami berada di pihak mereka yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan bahkan ketika mereka mengalami meningkatnya biaya makanan, bahan bakar dan pupuk,” ujar Jaishankar.

Jaishankar berulang kali mengemukakan kelangkaan dan biaya dari ketiga bahan pokok tersebut dan mengatakan bahwa India harus menghadapi tantangan lain sementara “perhatian global tertuju pada Ukraina.”

Selain itu, Jaishankar memaparkan rencana India saat menjadi presiden G20 dalam pidatonya Sabtu di depan Majelis Umum PBB.

India akan memimpin G20 pada Desember 2022, usai KTT G20 di Bali di bawah kepemimpinan Indonesia pada November nanti.

Jaishankar mengatakan pendekatan India akan “berdasarkan prinsip saling menghormati dan kepemilikan nasional, dengan komitmen untuk pembangunan berkelanjutan untuk semua.”

Di antara isu-isu prioritas India saat memimpin G20 adalah utang yang membengkak di negara-negara ekonomi lemah, ekspansi ekonomi, ketahanan pangan dan energi, lingkungan dan “reformasi tata kelola lembaga keuangan multilateral.”

Jaishankar juga menyinggung soal peringatan 75 tahun Kemerdekaan India pada Agustus, dan berjanji untuk menjadikan India negara maju pada usia seratus tahun dan “membebaskan diri dari pola pikir kolonial.”

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker