Malaysia Gandeng China Produksi Bahan Bakar Nabati

Abadikini.com, KUALA LUMPUR – Malaysia menggandeng perusahaan China untuk mengolah kelapa sawit menjadi bahan bakar nabati (hydrotreated vegetable oil/HVO) dan Bioavtur (sustainable aviation fuel/SAF).

Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob saat membuka sebuah pameran dan pertemuan puncak komoditas agro di Kuala Lumpur, Selasa (26/7/2022), yang diikuti secara daring mengatakan, perusahaan milik pemerintah China akan bekerja sama dengan perusahaan Malaysia dan Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) memproduksi HVO dan SAF tersebut.

Total nilai penanaman modal asing langsung FDI dari kerja sama tersebut, menurut Ismail Sabri, mencapai enam miliar ringgit Malaysia atau setara sekitar Rp20,194 triliun.

Shanxi Construction Investment Group Co Ltd SCIG dan Institute of Coal Chemistry, Chinese Academy of Sciences ICC-CAS mewakili perusahaan China dalam kerja sama tersebut.

Dari Malaysia, ada Pengerang Maritime Industries Sdn Bhd Benalec dan Sabah Oil and Gas Development Corporation SOGDC.

Pembentukan pabrik HVO dan SAF pertama tersebut, menurut dia, akan mampu menawarkan 1.000 pekerjaan, serta merupakan salah satu inisiatif utama untuk mendorong sektor minyak sawit di negara tersebut menuju industri teknologi tinggi dan bernilai tambah.

“Saya berharap komoditi agro dapat membantu stabilkan ekonomi negara,” ujar dia.

Malaysia adalah negara produsen minyak sawit mentah CPO kedua terbesar di dunia setelah Indonesia, dengan total produksi mencapai lebih dari 18,11 juta ton di 2021, berdasarkan data MPOB.

Produksi CPO di Semenanjung Malaysia pada tahun yang sama mencapai 9,85 juta ton, sedangkan di Sabah dan Sarawak mencapai 8,27 juta ton.

Angka tersebut menurun jika dibandingkan dengan total produksi CPO di 2020 yang mencapai 19,14 juta ton dan pada 2019 yang mencapai 19,86 juta ton.

Sementara di semester satu 2022, total produksi CPO Malaysia mencapai 8,27 ton.

 

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker