BMKG Ungkap Penyebab Potensi Angin Kencang Dua Hari Kedepan

Abadikini.com, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab potensi angin kencang yang akan melanda wilayah Indonesia dalam dua hari ke depan.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, mengatakan bahwa potensi kemunculan angin kencang di sejumlah wilayah Indonesia diketahui berdasarkan analisis dinamika atmosfer terkini.
Dikutip dari keterangan resminya, Senin (7/2/2022), Guswanto menerangkan, fenomena angin kencang hingga lebih dari 30 km/jam masih berpotensi terjadi untuk dua hari ini.
Wilayah-wilyah yang terdampak, antara lain Banten, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Kalimantan Tengah bagian selatan, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
“Kondisi tersebut dipicu oleh adanya pola sirkulasi siklonik di wilayah perairan Laut Timor yang membentuk pola pertemuan angin di wilayah Lampung, Banten, Jabodetabek, hingga ke wilayah Kalimantan bagian selatan, Sulawesi dan Nusa Tenggara, sehingga memicu terjadi potensi angin kencang di wilayah tersebut,” ujarnya.
Pada periode Maret-April ini, dia mengatakan, sebagian besar wilayah Indonesia mulai memasuki periode peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau atau yang dikenal dengan periode Pancaroba.
Sementara itu, beberapa hari lalu fenomena angin kencang juga terjadi di sekitar wilayah Banten dan Jabodetabek. Guswanto mengatakan kondisi tersebut, disertai juga dengan hujan intensitas yang beragam mulai dari ringan hingga lebat dalam durasi singkat, serta menimbulkan kerusakan pada beberapa fasilitas masyarakat.
Berdasarkan pantauan citra radar dan citra satelit, kejadian angin kencang di wilayah Jabodetabek dipicu oleh adanya sistem awan konvektif jenis Cumulonimbus (Cb) yang bergerak dari wilayah barat Banten ke arah timur menuju wilayah Jabodetabek.
Dimensi sistem awannya sendiri, cukup memanjang dari utara ke selatan sehingga menimbulkan hembusan angin yang terbilang kencang di wilayah Banten dan Jabodetabek.
“Berdasarkan data BMKG, kecepatan angin yang terukur cukup beragam dengan kisaran rata-rata lebih dari 30 km/jam,” ujarnya.
Namun, menurutnya di beberapa lokasi angin kencang yang terukur ada yang mencapai lebih dari 50 km/jam, terjadi sekitar pukul 12.00-13.00 WIB, seperti di Tangerang Selatan (57 km/jam) dan Cengkareng (52 km/jam).
Terkait dengan potensi angin kencang tersebut, BMKG menghimbau supaya menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan dengan kondisi gelombang tinggi.
Kemudian, mewaspadai potensi dampak seperti gelombang tinggi dan kerusakan infrastruktur terutama di daerah yang rentan.
“Selama periode tersebut masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai angin kencang dan petir/kilat, puting beliung, waterspout, hujan, dan lainnya,” ungkapnya..