NASA Gandeng Teolog Cari Kehidupan di Luar Bumi

Abadikini.com, JAKARTA – Bandan antariksa Amerika Serikat NASA menggandeng ahli agama atau teolog dalam misi mencari kehidupan di luar Bumi. setidaknya ada 24 teolog terlibat dalam misi itu.

Kolaborasi ini bagian dalam programnya di Pusat Penyelidikan Teologis (CTI) di Universitas Princeton, New Jersey. CTI digambarkan sebagai jembatan pemahaman dengan mengumpulkan para teolog, ilmuwan, cendekiawan, dan pembuat kebijakan untuk berpikir bersama, dan menginformasikan pemikiran publik tentang masalah global.

Program ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah membingungkan manusia sejak mempertanyakan kehidupan makhluk hidup di tempat lain.
Pendeta Dr Andrew Davison, seorang imam dan teolog di Universitas Cambridge dengan gelar doktor dalam bidang biokimia dari Oxford, menjadi bagian di antara 24 teolog.

“Tradisi agama akan menjadi fitur penting dalam bagaimana umat manusia akan bekerja melalui konfirmasi kehidupan seperti itu di tempat lain,” ujar Davidson.

Ia mengatakan tradisi agama dianggap sebagai bagian dari tujuan berkelanjutan NASA untuk mendukung pekerjaan astrobiologi.

Davison akan menerbitkan buku pada tahun depan yang berjudul Astrobiology and Christian Doctrine. Dalam bukunya ia percaya kita semakin dekat untuk menemukan kehidupan di planet lain.
“Individu non-agama juga tampaknya melebih-lebihkan tantangan yang dihadapi orang-orang beragama. Hal itu akan dialami jika dihadapkan dengan bukti kehidupan asing,” tulis Davison dalam bukunya dikutip dari Mirror.

Studi telah menunjukkan bahwa orang Kristen di Amerika Serikat (AS) cenderung tidak percaya kehidupan ada di planet lain. Tetapi Davison bukan satu-satunya ‘orang percaya’ yang menganggap gagasan makhluk luar angkasa itu mustahil.

Duilia de Mello, seorang astronom dan profesor fisika di Universitas Katolik, mengatakan bahwa dia memiliki beberapa mahasiswa di kelasnya, yang sering mengajukan pertanyaan teoretis tentang kehidupan cerdas di alam semesta.

“Jika kita adalah produk penciptaan, mengapa kita tidak bisa memiliki kehidupan yang berevolusi di planet lain juga? Tidak ada yang mengatakan sebaliknya,” kata de Mello kepada The Washington Post.

Pada 2008, kepala astronom Vatikan mengatakan tidak ada konflik antara percaya pada Tuhan dan kemungkinan ‘makhluk luar angkasa’. Ia menyebut mungkin di sana lebih berkembang daripada manusia.

“Menurut pendapat saya kemungkinan [kehidupan di planet lain] ini ada,’ kata Rev Jose Gabriel Funes, seorang imam Yesuit berusia 45 tahun yang menjadi kepala Observatorium Vatikan dan penasihat ilmiah untuk Paus Benediktus.

Saat ditanya apakah makhluk luar angkasa mengacu pada makhluk yang mirip dengan manusia atau bahkan lebih berevolusi daripada manusia, dia mengatakan

“Tentu saja, di alam semesta sebesar ini Anda tidak dapat mengecualikan hipotesis ini.”
Namun demikian tidak semua teolog setuju dengan gagasan kehidupan di planet lain.

Albert Mohler, presiden Seminari Teologi Baptis Selatan, mengatakan dalam sebuah wawancara 2008, ketika ditanya apakah ada yang namanya alien: ‘Jawabannya adalah tidak; itu spekulatif.

“Kami tidak punya alasan untuk percaya ada cerita lain di luar sana. Tidak ada dalam Kitab Suci yang mengatakan tidak mungkin ada suatu bentuk kehidupan di suatu tempat. Tetapi apa yang diberitahukan kepada kita adalah alam semesta diciptakan agar di planet ini Yesus Kristus, dalam ruang dan waktu dan sejarah, akan datang untuk menyelamatkan umat manusia yang berdosa,” ucap Albert.

Teleskop Webb James, yang diluncurkan pada Hari Natal lalu dinilai dapat mengubah cara kita memandang alam semesta dan, mungkin apa yang tertulis dalam kitab suci semua agama, menurut laporan Daily Mail.

Teleskop itu digambarkan sebagai ‘mesin waktu’ yang dapat membantu mengungkap rahasia alam semesta kita, dengan objek yang jauh memancarkan cahaya dari masa lalu.

Teleskop akan digunakan untuk melihat kembali galaksi pertama yang lahir di alam semesta awal lebih dari 13,5 miliar tahun yang lalu.

Tujuan dari perangkat yang ini adalah untuk mengurai misteri lubang hitam supermasif, dunia alien, ledakan bintang, materi gelap, dan masih banyak lagi.

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker