BMKG Ungkap Peringatan Diri Bencana Alam Putus ke Desa-Desa

Abadikini.com, JAKARTA – Dalam Rapat Koordinasi Nasional Antisipasi Bencana La Nina yang digelar secara virtual pada Jumat 29 Oktober 2021, BMKG menungkapkan temuan masalah sistem peringatan dini bencana alam ke desa-desa.

Temuan BMKG tersebut menunjukkan peringatan dini bencana alam tidak sampai ke desa-desa karena berbagai macam faktor.

Faktor-faktor terkait peringatan dini tersebut di antaranya bisa jadi putusnya layanan komunikasi hingga kelalaian petugas yang berada di lapangan.

Dwikorita Karnawati selaku Kepala BMKG mengatakan bahwa pihaknya telah memasang sekitar 40 radar cuaca dan ribuan sensor deteksi untuk memonitor cuaca di wilayah Indonesia.

Data yang diterima dari radar dan sensor tersebut dianalisis oleh BMKG kemudian hasil yang disampaikan ke kabupaten, kota dan provinsi berupa prakiraan, peringatan dini dan prediksi.

Peringatan maupun prediksi bencana dari BMKG harusnya diterima masyarakat di wilayah potensi bencana, namun bisa saja informasi tersebut tidak tersampaikan.

Hal itu dapat terjadi karena cuaca yang ekstrem sudah terjadi, sehingga menganggu listrik maupun sinyal komunikasi.

Selain itu, Dwikorita menyebutkan terputuskan informasi peringatan dini disebabkan kondisi petugas Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) di wilayah potensi bencana tidak sedang berjaga.

Terdapat kemungkinan beberapa kabupaten kota yang mohon maaf barangkali perlu meningkatkan kinerja petugas yang berjaga, jadi terkadang kantor BPBD itu tutup,” ucapnya.

Dwikorita kemudian meminta seluruh kementerian dan lembaga untuk bersiaga secara serempak sehingga ada petugas yang terus berjaga di wilayah potensi bencana.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan yang ikut hadir dalam rapat tersebut meminta semua untuk waspada terhadap dampak bencana akibat fenomena La Nina.

Luhut berharap semua kementerian atau lembaga membuat langkah antisipasi mitigasi bencana alam agar pemerintah tidak kewalahan saat Indonesia dilanda cuaca ekstrem.

“Siapkan jalur komunikasi yang terintegrasi antara kementerian atau lembaga terkait untuk mengefektifkan dan mempercepat koordinasi dan sinergi serta memonitor perkembangan informasi terkait La Nina dan cuaca ektrem dari sumber resmi yaitu BMKG,” ungkap Luhut

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker