IDEOLOGI, ISLAM DAN PANCASILA

Maka dengan demikian, Islam bukanlah sebuah ideologi sebagaimana telah dijelaskan. Menempatkan Islam sebagai ideologi dan apalagi disejajarkan dengan ideologi-ideologi yang ada, merupakan sebuah distorsi pemahaman yang sangat jauh.

Namun demikian didalam sumber hukum Islam (Al Qur-an, Al Hadits, dan sumber hukum lainnya) terkandung nilai-nilai, prinsip-prinsip dasar, kaidah-kaidah dasar, atau norma-norma yang dapat menjadi sumber ide dan gagasan bagi manusia dalam menghadari, memecahkan, dan mencari solusi dari persoalan2 hidupnya.

Islam bukanlah sebuah ideologi. Tetapi dari dalam sumber hukum islam dapat dibangun sebuah ideologi.

Seorang muslim yang Islam Oriented akan selalu mencari dan menggali inspirasi dari dalam Al Qur-an dan Al Hadits untuk dijadikan prinsip atau ide/gagasan dalam mencari kajan keluar dari segala persoalan hidup yg dihadapi manusia.

E. Pancasila.
Apakah Pancasila itu sebuah ideologi? Masih ada beda pendapat tentang masalah ini. Ada yang menyebut Pancasila sebagai ideologi negara. Ada pula yang menyebutnya sebagai dasar negara.
Pada waktu bangsa kita menyiapkan kemerdekaan, dibentuklah BPUPKI yang dipimpin oleh Mr. Radjiman Wedjodiningrat. Dalam pembukaan sidang pertama BPUPKI pada tanggal 29 Mei 1945 Ketua BPUPKI Mr. Radjiman sebagai pimpinan sidang menyampaikan pertanyaan kepada peserta sidang, apakah Filosofische Grandslaag (landasan falsafah negara) Indonesia merdeka?

Menjawab pertanyaan tersebut, beberapa tokoh bangsa anggota BPUPKI menyampaikan pikiran-pikirannya secara bergantian. Tak kurang dari 12 tokoh berbicara dalam sidang tersebut. Antara lain Mr. Mohammad Yamin, Dr. Soepomo dan Ir. Soekarno. Semua tokoh mengajukan 5 butir dasar atau asas dasar negara. Dalam pidatonya tanggal 1 Juni 1945 itu Ir. Soekarno memberi istilah untuk 5 butir dasar negara itu sebagai Pancasila.
Belum tuntas dalam masa sidang pertama, para tokoh bangsa akhirnya membentuk panitia kecil yang beranggotakan 9 orang, yakni Ir. Sukarno, Mohammad Hatta, Achmad Soebardjo, Mohammad Yamin, KH Wahid Hasyim, Abdul Kahar Muzakir, Abikusno Cokrosuyoso, Haji Agus Salim, dan Alexander Andries Maramis.

Diketuai oleh Ir. Soekarno, Panitia Sembilan bersidang pada tanggal 22 Juni 1945, menindaklanjuti hasil pembahasan BPUPKI. Pada tanggal itu Panitia Sembilan berhasil dan bersepakat merumuskan Pancasila yang tertuang dalam dokumen yang dikenal sebagai Piagam Jakarta. Dan pada tanggal 18 Agustus 1945 dengan berbagai proses yang mendahului, teks Pancasila dalam Piagam Jakarta tersebut mengalami perubahan menjadi teks final seperti yang kita temui saat ini. Itulah kesepakatan para pendiri bangsa.
Jadi, kedudukan Pancasila adalah Filosofische Grandslag (landasan falsafah negara) bagi Indonesia merdeka.

Kembali kepada pertanyaan, apakah Pancasila sebuah ideologi? Jawabnya bisa ya, bisa tidak.
Pancasila terdiri atas seperangkat nilai atau gagasan dasar yang disusun secara sistematis. Nilai-nilai itu digali oleh para perumusnya dari nilai-nilai agama dan jiwa bangsa. Untuk disebut sebagai ideologi memang masih perlu dilengkapi dengan perangkat dan sendi-sendinya. Ia adalah ideologi yang belum selesai. Lebih tepatnya, Pancasila adalah Philosofische Gronslaag atau Landasan Falsafah Negara Indonesia merdeka.

F. Menguji Kebenaran Sebuah Ideologi.
Dalam tulisan tersebut memang sudah diakui bahwa mengukur kebenaran sebuah ideologi sangat subyektif. Apalagi kemudian digunakan dua tolok ukur kebenaran ideologi yaitu: (1) Sesuai dengan fitrah manusia, dan (2) Dibangun berlandaskan akal.
Selain sangat subyektif, kedua tolok ukur itu tidak relevan untuk menilai atau mengukur kebenaran sebuah ideogi. Sebab semua ideologi tentu merupakan hasil pemikiran manusia yang menggunakan akal.

Untuk melihat apakah sebuah konsep merupakan ideologi atau bukan, tinggal dikembalikan pada definisi ideologi itu sendiri, seperti telah dijelaskan diatas.

Sedangkan untuk menilai apakah sebuah ideologi itu benar atau salah harus dilihat dan dikaji konsep-konsep yang ada di dalam ideologi tersebut. Apakah konsepnya dalam berbagai sendi kehidupan (konsep politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pendidikan, hankam, dsb) dari ideologi tersebut menjamin keberlangsungan, kebaikan, dan keselamatan manusia dan lingkungannya?

Laman sebelumnya 1 2 3

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker