Trending Topik

Pasca Amandemen Jabatan Presiden 3 Periode, Presiden Guinea Dikudeta Militer

Dalam pidato kenegaraan di televisi Guinea, ia mengatakan rakyat punya pilihan untuk memungkinkan amendemen dan perubahan komposisi parlemen.

Menurut pakar Afrika Barat, Paul Melly, kepada DW, ini adalah cara halus untuk menyatakan secara tersirat bahwa Conde telah mendapat tekanan berat dari partai politik dan masyarakat sipil.

Perubahan konstitusi itu pun terjadi saat banyak negara di kawasan itu mencoba mempromosikan gagasan bahwa masa jabatan presiden tak boleh lebih dari dua periode.

“Pertanyaannya adalah, apakah masuk akal bagi Conde yang sudah 80-an tahun maju lagi (sebagai presiden)? Dan, apakah mungkin mengadakan pemilihan lagi secara bebas dan adil ketika daftar pemilih tampaknya sulit dipercaya?” ujar Melly.

Militer Guinea dilaporkan telah melakukan kudeta terhadap pemerintah negara Afrika Barat itu dan menahan Presiden Alpha Conde pada Minggu (5/9/2021).

Dalam sebuah rekaman video, salah satu perwira militer Guinea, Mamadi Doumbouya, menuturkan militer telah menangkap Conde, membekukan konstitusi, pemerintah, dan seluruh institusi negara.

Presiden berusia 83 tahun itu bungkam seribu bahasa, menolak menjawab semua pertanyaan yang diutarakan salah satu personel.Melalui video yang didapat AFP, Presiden Conde terlihat tengah duduk di sebuah sofa dikelilingi oleh personel militer.

Conde telah menjabat sebagai Presiden Guinea Ke-4 sejak 21 Desember 2010 lalu setelah berjuang mencalonkan diri sebagai pemimpin negara itu dua kali pada 1993 dan 1998 namun gagal.

Conde akhirnya memenangkan putaran kedua pemilihan presiden pada 2010 mengalahkan pesaingnya, Cellou Dalein Diallo.

Ia pun menjadi Presiden Guinea pertama yang terpilih dalam pemilu bebas.

Pada 2015 dan 2020, Conde kembali terpilih menjadi presiden negara itu untuk periode kedua dan ketiganya.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker