Peletakan Batu Pertama LaNyalla Menandai Dibangunnya Lagi Istana Uma Batu

Saat bertemu, Pastor Leatner mengaku sudah tidak menyimpan genteng Uma Batu. Namun, pastor yang sudah mendedikasikan hidupnya di Rote selama 37 tahun itu mengaku berusaha menyelamatkan karena atapnya sudah mulai roboh.
“Dia menyelamatkan dan dia beli genteng itu terus dikirim ke Sabu untuk dibuat jadi gereja. Dan waktu saya berkunjung gereja ini sudah dipugar, dibongkar akhirnya menjadi besar. Tapi saya tidak tahu gentengnya masih ada apa tidak. Tapi dia (pastor) bilang saya menemukan sekitar 800 lembar genteng,” katanya.
PYM Vicoas Amalo Raja Nusak Termanu salah satu Dewan Kerajaan DK 37 MAKN mengaku menangis mendengar kabar itu.
“Saudara bisa bayangkan ini genteng kelihatannya sepele. tapi inilah genteng yang dari Sabu umurnya 160 tahun, dan masih banyak kami simpan di Kupang dan nanti setelah waktu pembangunan kami pasang kembali daun jendela, daun pintu. Puji Tuhan akhirnya semua yang berserakan ternyata Tuhan kembalikan dan hari ini kita bisa bangkitkan kembali,” katanya.
Ia tidak lupa mengucapkan terima kasih ke Ketua DPD RI lantaran turut mendukung konservasi adat Nusak Termanu, juga melestarikan kembali adat Nusak Termanu.
“Kalau tidak ada adat, tidak ada kerajaan. Kalau tidak ada kerajaan tidak pernah ada NKRI. NKRI dibentuk raja-raja. Ibaratnya, mereka adalah pemilik saham di negara ini, jadi komisaris, pemerintahanlah yang menjalankannya. Kami terima kasih Pak Ketua DPD kali ini begitu perhatian, bahkan berkenan datang ke Termanu,” ucapnya.
Menurutnya, yang paling terpenting dari semua itu adalah tanpa adat, Uma Batu tidak pernah ada. Didirikannya Uma Batu bukan untuk menyaingi umat yang lain.
“Kita kembalikan apa yang sudah diwariskan pada kita,” katanya.
lstana Uma Batu adalah bangunan bersejarah. Istana ini diketahui dibangun tahun 1860 oleh Raja Pello Keluanan atau Michiel Keloeanan yang lebih dikenal juga dengan Michiel Amalo.