Rekor Kasus Covid-19, DPRD ke Pemprov Jatim: Harusnya Ada SOP Penangan Bukan Coba-coba

Abadikini.com, SURABAYA – Upaya pemerintah menangani pandemi Covid-19 gelombang kedua dengan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat nampaknya belum membuahkan hasil sesuai harapan. Bahkan fluktuasi kombinasi antara jumlah kasus baru Covid-19 turun tapi angka kematian naik atau sebaliknya masih terus berlangsung.

Jawa Timur salah satu provinsi yang masuk empat besar episentrum kasus Covid-19 di Indonesia juga mengalami hal tersebut. Setelah tiga hari mengalami penurunan landai kasus harian terkonfirmasi positif Covid-19. Hari ini Senin (12/7/2021) kembali memecahkan rekor tambahan kasus baru Covid-19 sebesar 2.742 kasus, sehingga kumulatifnya menjadi 197.103 kasus.

Rekor harian kasus baru Covid-19 berdasarkan data Satgas Covid-19 Jatim, adalah sebanyk 2.551 kasus yang terjadi pada Kamis (8/7/2021) lalu. Sedangkan rekor jumlah kematian pasien Covid-19 di Jatim terjadi pada Minggu (11/7/2021) sebesar 279 orang. Namun hari ini mengalami penurunan menjadi 171 orang.

Sebaliknya, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Jatim sejak diberlakukannya PPKM Darurat juga belum terlalu signifikan. Patut diduga hal ini akibat overloadnya kapasitas rumah sakit rujukan, sehingga orang-orang yang terpapar Covid-19 dianjurkan isolasi mandiri sehingga tidak malah membaik tapi justru semakin parah hingga tak tertolong nyawanya.

“Dulu untuk menekan tingginya angka kematian akibat Covid-19, pemprov Jatim jemput bola membentuk tim hunter mencari orang yang terpapar untuk dibawa ke RS Lapangan supaya mendapat penangan kesehatan yang baik. Sekarang justru sebaliknya dianjurkan isoman karena RS rujukan overload, resikonya pasien meninggal akan semakin besar,” kata Mathur Husyairi anggota Komisi E DPRD Jatim, Senin (12/7/2021).

1 2Laman berikutnya

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker