Trending Topik

Jokowi Nilai Gibran dan Boby Maju Pilkada Karena Miliki Hak Politik

Abadikini.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan kebebasan terhadap anak-anaknya untuk terjung ke dunia politik. Sebab, lanjut Jokowi, anak-anaknya memiliki hak politik yang sama seperti tiap warga negara Indonesia lainnya yang diatur dalam Undang-undang, yaitu hak untuk dipilih dan memilih.

“Saya tidak pernah memaksakan kepada anak-anak saya untuk mengikuti saya atau terjun ke politik. Ndak ada. Itu hak politik tiap warga negara, termasuk anak-anak saya memiliki hak politik,” kata Jokowi dalam sebuah wawancara eksklusif di salah satu TV Swasta, Senin (16/11/2020).

Hal ini Jokowi sampaikan untuk menanggapi pertanyaan soal putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, yang maju sebagai calon wali kota Solo. Selain itu, Bobby Afif Nasution yang merupakan menantu Jokowi maju sebagai calon wali kota Medan.

Jokowi menuturkan, dirinya telah bertanya dan memastikan kesungguhan Gibran dan Bobby saat hendak berkontesasi di Pilkada 2020. Ia pun mengaku membiarkan anak dan menantunya untuk menentukan sendiri maju sebagai calon kepala daerah.

“(Saya tanya) apa sudah kamu hitung? Sudah kamu kalkulasi? Ya sudah jalan. Tapi mencari partainya, mencari sendiri. Kemudian saat kampanye juga sendiri,” ujarnya.

Untuk itu, Jokowi menilai tidak ada masalah dengan majunya Gibran dan Bobby di panggung Pilkada 2020. Sebab, keduanya mengikuti proses pemilihan yang demokratis dan telah mengikuti rangkaian hingga ditetapkan sebagai calon kepala daerah.

“Ingat bahwa ini bisa menang atau kalah. Masyarakat kita sudah pintar. Kalau dipilih oleh rakyat ya berarti bisa, kalau tidak dikehendaki ya tidak menang. Artinya ini proses demokrasi yang kita jalankan,” ungkapnya.

Namun, Jokowi pun membantah salah satu alasan yang melatarbelakangi keputusan Pilkada 2020 digelar 9 Desember karena keikutsertaan Gibran dan Bobby.

Menurut Jokowi, pilkada sudah ditunda dari yang semula dilaksanakan September menjadi Desember.

Ia kemudian mencontohkan beberapa negara yang tetap menggelar pemilu di tengah pandemi, seperti Amerika Serikat dan Myanmar. Kembali Jokowi menegaskan yang terpenting adalah pelaksanaan protokol kesehatan agar pilkada berlangsung aman.

“Kita ini sudah ditunda dari September ke Desember. Jadi jangan dibawa kemana-mana,” pungkasnya.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker