Cegah Penyebaran Covid-19 Dilingkungan Pendidikan, LaNyalla Academia Lakukan Fogging Disinfektasi di Ponpes Mardhotillah

Abadikini.com, SIDOARJO – Yayasan LaNyalla Academia terus menyerukan perang melawan penyebaran Coronavirus Disease 2019 (COVID- 19). Kali ini sasarannya adalah Pondok Pesantren (Ponpes) Mardhotillah, Jl. Sumber Jati, Krian, Kabupaten Sidoarjo, pada Senin (28/9/2020).

Koordinator LaNyalla Academia, Yunaini Ali Rochayati mengatakan bahwa, Disinfektasi berupa fogging (pengasapan) disinfektan ini sendiri dilakukan untuk mensterilisasi lingkungan pendidikan seperti kawasan pondok pesantren.

“Selain area perkantoran, rumah ibadah, dan fasilitas publik lainya. Kami juga fokus ke lingkungan pendidikan. Contohnya hari ini kami lakukan fogging disinfektan di Ponpes Mardhotillah. Tujuannya agar para santri bisa belajar lebih aman dan nyaman,” kata Yunaini, Senin (28/9/2020).

Yunaini menjelaskan, program peduli covid-19 dari LaNyalla Academia ini sesuai instruksi dari LaNyalla Mahmud Mattalitti selaku founder dari LaNyalla Academia. Dia juga mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mengambil langkah-langkah prioritas yang bisa dilakukan untuk melawan Covid-19.

“Program peduli covid-19 ini merupakan salah satu langkah optimis dari LaNyalla Academia untuk memastikan bahwa kota atau kabupaten di wilayah Jatim dalam kondisi bersih dan bebas dari Covid-19. Karena penanganan pandemi covid-19 ini bukan hanya tugas pemerintah, melainkan juga kita seluruh masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, pengasuh Ponpes Mardhotillah, Ust. M Maliki Muhadi mengapresiasi program peduli covid-19 dari LaNyalla Academia tersebut.

“Alhamdulillah, pada kesempatan ini kami mendapat bantuan fogging disinfektan dan masker dari LaNyalla Academia. Kami atas nama pengasuh Ponpes Mardhotillah menyampaikan terima kasih kepada Bapak LaNyalla Mattalitti, atas perhatiannya yang luar biasa ini. Semoga Bapak LaNyalla selalu diberi kekuatan dan kesabaran, serta istiqomah dalam menjalankan tugas negara sebagai Ketua DPD RI,” ungkap Ust. M Maliki Muhadi.

Ust. Maliki menceritakan bahwa, Ponpes Mardhotillah mulai berdiri pada tahun 2011. Awal mula kegiatan mengaji dilakukan di dalam rumah. Mereka dipancing bela diri agar mau mengikuti kegiatan mengaji dengan harapan bukan hanya pandai berdakwah dengan kata-kata tapi dengan hikmah.

“Awalnya santri yang mengaji ada berbagai macam usia, mulai dari 6 tahun hingga 20 tahun, namun untuk saat ini mulai dari usia anak-anak, dewasa, hingga lansia,” kata Ust. Maliki.

Seiring berjalannya waktu, jumlah santri semakin lama semakin bertambah. Namun dengan tempat yang seadanya, para santri masih tetap semangat untuk mengaji meskipun di ruang yang sempit yaitu di dalam rumah yang diameternya kurang luas.

“Rezeki dari ALLAH SWT pun datang. Saya beserta istri (Ustz Ida Fitria,red) akhirnya bisa membangun sebuah Ponpes, dalam arti tempat yang memang khusus hanya untuk kegiatan mengaji bukan di dalam rumah lagi,” ujarnya.

Dengan berdirinya Ponpes tersebut, lanjut Ust. Maliki, kegiatan mengaji pun semakin bertambah, serta adanya Majlis Ta’lim Mardhotillah yang dominan para orangtua (baik bapak/ ibu/ lansia ). Setiap ahad, Ponpes Marhdotillah selalu menggelar rutinan pengajian.

“Tepat pada tanggal 4 Februari 2018, Ponpes Mardhotillah diresmikan oleh Bapak Wakil Bupati Sidoarjo Nur Syaifuddin (Alm). Doa dan harapan saya semoga para santri Ponpes Mardhotillah menjadi generasi yang berakhlakul karimah, beradab dan berilmu,” pungkas Ust. Maliki Muhadi.

Sebagai informasi, Yayasan LaNyalla Academia adalah organisasi non-profit yang didirikan LaNyalla Mahmud Mattalitti yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), dengan motto “Bersama Untuk Kebaikan”.

Yayasan yang telah berdiri sejak 20 tahun silam itu, selalu mengambil peran dan aksi sosial kemasyarakatan dan keagamaan. LaNyalla Academia juga tercatat hadir di beberapa aksi tanggap darurat bencana alam, baik longsor maupun banjir di sejumlah wilayah di Jawa Timur.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker