Sosok Tasnim Nazeer Reporter Berhijab Pertama di Skotlandia yang Berani Bawa Perubahan

Abadikini.com, EDINBURGH – Perepuan berhijab yang berprofesi sebagai reporter adalah hal yang tidak mudah di negara-negara Eropa seperti di Inggris, tapi tidak bagi reporter muslimah bernama Tasnim Nazeer. Di Inggris khususnya media-media sering dikritik oleh masyarakat di negara itu karena kurang inklusi dan keragaman, namun Tasnim Nazeer ingin mengubahnya.

Dikutip The National, wanita 34 tahun itu membut sejarah baru. Dia menjadi reporter TV berjilbab pertama di Skotlandia, setelah pindah ke Glasgow bersama suaminya lima tahun lalu.

Sebagai seorang jurnalis penyiaran berita STV, dia mendobrak batasan. Dan sejak saat itu, ia menggunakan kesuksesannya untuk mempromosikan keberagaman dan inklusi yang lebih baik di dunia media.

Karier Tasnim Nazeer di Dunia Media

Pada saat berusia 15 tahun, Nazeer melaporkan tentang tragedi Tsunami di tahun 2004 untuk NewsLanka. Ini adalah sebuah surat kabar berbasis di Inggris yang meliput negara Asia Selatan.

Setelah itu, ia membuat portofolionya menulis untuk beberapa makalah komunitas, termasuk Muslim News. Dia kemudian bekerja di sebagai freelance untuk Radio BBC 2.

Dia kemudian pindah untuk bekerja sebagai panelis tamu televisi di BBC Skotlandia, dan telah menulis untuk organisasi berita termasuk The Guardian, Forbes dan The Independent. Ia fokus menulis pada masalah kemanusiaan dan keadilan sosial.

Terlepas dari semua pengalaman jurnalistiknya, masih sulit baginya untuk mendapatkan peran di dunia penyiaran. Beberapa di industri mengatakan, dia tidak “memiliki penampilan yang tepat” untuk televisi dikarenakan hijabnya.

“Orang-orang yang berjejaring dengan saya di industri media berkata, ‘Lihat, Anda memiliki semua keterampilan dan semua potensi, tapi sayangnya Anda tidak memiliki penampilan yang tepat dengan hijab di Skotlandia’,” katanya kepada The National.

Tasnim Nazeer Menolak Melepaskan Hijab

Beberapa kali ia ditawarkan untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkannya, tetapi dengan syarat melepaskan hijabnya. Namun, ia tetap memiliki keyakinan yang kuat dan tidak akan pernah melepaskan hijabnya.

“Hijab saya adalah keyakinan saya. Ini ketaatan saya kepada Tuhan dan komitmen pada iman saya. Tidak tepat jika seseorang meminta saya untuk melepaskan untuk melakukan pekerjaan,” tambahnya.

Akhirnya ia mendapatkan peran sebagai seorang reporter televisi pertamanya di STV pada Mei tahun ini. Mereka bahkan sangat mendukungnya, dan tidak pernah menilai dia berdasarkan identitas atau keyakinan yang dianutnya.

Sejak itu, anggota parlemen, jurnalis dan selebriti seperti presenter Lorraine Ria Hebden memberikan dukungan dan menyerukan lebih banyak keragaman di dunia media.

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker