Misteri Seputar Penyebab Bahan Kimia Amonium Nitrat yang Meledak di Beirut

Abadikini.com, JAKARTA – Spekulasi muncul seputar penyebab sebuah gudang penyimpanan amonium nitrat meledak di pelabuhan Beirut pada Selasa, menewaskan sedikitnya 100 orang, melukai ribuan orang dan meruntuhkan wilayah ibu kota Lebanon tersebut, dengan sebuah laporan mengindikasikan para pejabat telah memcoba memperingatkan pihak berwenang terkait bahaya tersebut namun gagal.

Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab menyampaikan, 2.750 ton pupuk pertanian amonium nitrat telah disimpah selama bertahun-tahun di gudang pelabuhan yang meledak. PM Diab pun menegaskan pihak yang bertanggung jawab harus menanggung akibatnya.

Sebuah gambar yang diunggah online pada Selasa malam dari sumber yang tidak diketahui tampaknya menunjukkan pekerja mengelas pintu gudang di sebelah tumpukan 1/2-ton karung ammonium nitrat.

Pintu dan jendela gudang tampaknya cocok dengan gambar dan video dari gudang tempat ledakan terjadi, tak lama setelah kebakaran yang menyebabkan awan membubung tinggi di langit Beirut.

Sedikitnya satu orang pekerja dalam gambar itu memakai masker kain, menunjukkan gambar itu diambil baru-baru ini. Keaslian gambar tak bisa dikonfirmasi secara mandiri. Demikian dilansir Times of Israel, Rabu (5/8).

Percikan dari alat las tidak akan bisa menyebabkan nitrat meledak, tetapi bisa memicu bahan lain dan menaikkan suhu cukup tinggi untuk bisa memicu ledakan besar.

Amonium nitrat digunakan sebagai bahan peledak dan juga sebagai bahan membuat pupuk. Bahan kimia ini disalahkan atas kecelakaan industri besar-besaran di masa lalu, termasuk bencana tahun 1947 di mana pengiriman 2.300 ton senyawa itu meledak di Kota Texas, menewaskan ratusan orang dan memicu gelombang pasang setinggi 15 kaki.

Senyawa ini juga bahan utama dalam sebuah bom yang menghancurkan bangunan federal di Oklahoma pada 1995. Tahun lalu, laporan di Israel mengklaim Mossad menginformasikan agen-agen intelijen Eropa tentang kelompok Hizbullah di Lebanon yang menyimpan amonium nitrat untuk digunakan dalam bom di London, Siprus, dan di tempat lain.

Kepala Keamanan Umum Libanon, Abbas Ibrahim, mengatakan materi itu telah disita bertahun-tahun sebelumnya dan disimpan di gudang, hanya beberapa menit dari distrik perbelanjaan dan kehidupan malam di Beirut.

Menurut kantor berita Lebanon, MTV, bahan itu disita pada 2014 saat ditemukan dalam kapal rusak yang disiapkan untuk membawa buldoser ke Zambia, dan disimpan di gudang di pelabuhan.

Baik mantan kepala bea cukai maupun pimpinan saat ini telah meminta pihak berwenang untuk memindahkan bahan kimia tersebut, karena bahaya yang ditimbulkannya, tetapi tidak mendapat tanggapan, kantor berita tersebut.

Sebuah laporan resmi awal tahun ini telah menunjukkan masalah dengan gudang 12, di mana nitrat disimpan, meskipun tidak ada tindakan yang diambil, menurut laporan tersebut.

Dalam gambar, nama Nitroprill HD dapat dilihat pada tas, tampaknya merujuk pada nama perusahaan Brasil yang memproduksi bahan peledak untuk peledakan tambang.

Dewan Pertahanan Tertinggi Lebanon telah memerintahkan agar pihak berwenang menyelesaikan penyelidikan awal mengenai penyebab ledakan dalam waktu lima hari.

Seorang tentara di pelabuhan, tempat kerabat orang hilang mencari berita tentang orang yang mereka cintai, mengatakan kepada AFP: “Itu adalah bencana di dalam. Ada mayat bergelimpangan di tanah. Ambulans masih mengangkut korban tewas. ”

Sumber Berita
MDK

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker