Angka Kematian Covid-19 di Jatim Salip DKI, Gugus Tugas Sebut Kasusnya Membingungkan

Abadikini.com, SURABYA – Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi mengatakan kasus kematian karena akibat dari Virus corona sangat sulit diprediksi. Dia mencontohkan beberapa kasus pasien corona yang ditangani pihaknya.

Dikatakanya, ada pasien positif Covid-19 berusia 38 tahun yang dirawat di ICU. Si pasien itu pada hari ke-7 kondisinya membaik. Namun setelah dipindahkan ke HCU, ternyata pasien itu malah meninggal dunia. Meninggalnya malah seperti terkena serangan jantung.

“Hari ke-7 lepas ventilator bisa duduk. Kita pindahkan ke HCU dari ICU, hari ke-2 tahu-tahu meninggal, meninggalnya itu seperti orang serangan jantung. Mendadak sekali,” kata Joni di kepada awak media di Gedung Negara Grahadi, Surabaya pada, Kamis (11/6/2020) kemarin.

Lanjut Joni menuturkan, namun sebaliknya, ada pasien lain yang kondisinya lebih buruk, bahkan terang Joni, telah tak sadarkan diri. Namun setelah dirawat dengan intensif, kini pasien tersebut sudah sembuh. Kondisi kesehatannya bahkan lebih bugar dari pada sebelumnya.

“Ada pasien itu yang saat dirujuk sudah dengan ventilator dari RS swasta, sudah tidak sadar, dirawat oleh kawan-kawan intensivist, sekarang pulang badannya gemuk, betul ini,” tutur Joni.

Begitu juga, terang Joni menjelaskan, ada juga sejawatnya yang merupakan dokter sakit karena terinfeksi corona. Setelah lima hari, dokter itu sembuh dan dinyatakan negatif. Kondisi sebaliknya justru dialami seorang pasien yang mengalami gejala ringan, namun pasien itu justru wafat.

“Ada kawan saya, dokter ini, mengeluh sakit, lima hari sudah negatif, bisa lagi jalan-jalan. Ada lagi yang datang hanya batuk pilek, meninggal, jadi sangat variatif case-nya, sangat unpredictable,” jelasnya.

Sehingga, dirinya dan para ahli penyakit di Jawa Timur bertanya-tanya sebenarnya ada rahasia apa di balik wabah virus corona ini?.

“Perjalanan penyakit seorang menderita Covid-19 itu unpredictable. Banyak kawan-kawan yang para ahli itu bertanya-tanya sebetulnya apa rahasia dibalik Covid-19 ini,” imbuhnya.

Soal terkait dengan kasus kematian akibat Covid-19 di Jatim yang melonjak tinggi, Joni mengaku telah komunikasi bersama Kementerian Kesehatan, para ahli dan sejumlah petinggi rumah sakit-rumah sakit di Indonesia.

Joni menambahkan, di RSUD Soetomo, persentase meninggalnya pasien Covid-19 pasca ventilator (setelah dibantu ventilator) mencapai 69,2 persen. Jumlah itu menurut dia, masih lebih sedikit daripada angka kematian pasien dalam kategori pascaventilator di RSUP Persahabatan Jakarta, serta di Wuhan China.

“Pascaventilator kalau di Soetomo itu 69,2 persen yang meninggal, tetapi di RS Persahabatan lebih tinggi, di Wuhan 80 persen. Bukan kita merasa aman [karena lebih sedikit], tidak, tapi semuanya bertanya-tanya, why?” ucapnya.

Untuk itu terkait dengan jumlah kematian di Jatim yang sudah mencapai 553 orang, melebihi Jakarta dengan 537 kasus kematian akibat virus corona. Hal ini membuatnya merasa sedih.

“Meninggalnya seseorang itu Allah SWT yang menentukan. Saya dipercaya Ibu Gubernur untuk memimpin rumah sakit besar RSUD dr Soetomo. Setiap hari sebetulnya saya angkles (sedih), saya nangis setiap hari,” akunya

Lalu pada kesempatan itu Joni lalu mengimbau masyarakat Jatim agar meningkatkan kewaspadaan dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Ia juga meminta agar masyarakat tidak menentang corona. Jangan sesumbar.

“Pakai masker, physical distancing, social distancing, taati protokol kesehatan, jangan pernah menentang Covid-19, kualat tenan (beneran), karena unpredictable,” pungkasnya.

Untuk dikatahui, hingga kini (Kamis) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat penambahan kasus meninggal dunia akibat virus corona di Jawa Timur sebanyak 553 orang atau setara 7,78 persen dari total kasus positif di provinsi itu. Angka ini melebihi jumlah kasus meninggal di DKI Jakarta yaitu 537 orang atau setara 6,20 persen.

Berdasarkan laporan pada Kamis (11/6) per pukul 12.00 WIB, jumlah penambahan kasus meninggal akibat virus corona di Jatim sebanyak 23 orang dari hari sebelumnya yaitu 530 orang.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker