OJK Sebut Bank Mayapada dalam Kondisi Stabil

Abadikini.com, JAKARTA – Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Heru Kristiyana menyatakan Bank Mayapada Tbk saat dalam kondisi stabil dan peningkatan permodalan. Bank Mayapada Tbk yang mendapatkan dukungan penuh dari pemegang saham kendali dan tambahan setoran modal yang signifikan, sehingga mempunyai posisi permodalan yang sangat kuat dengan capital adequacy ratio (CAR) 18%.

“Bank Mayapada masih on the track. OJK menghargai komitmen dan respons yang cepat dari pemegang saham, khususnya Dato Sri Tahir dalam membesarkan bank dengan menyetor modal. Ini kesempatan baik bagi para pemegang saham menambah permodalan,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin (8/6/2020)

Dikatakanya, sebelumnya, Dato Sri Tahir sebagai pemegang saham pengendali, telah melakukan tambahan setoran modal sebesar Rp 3,75 triliun berupa tunai dan aset. Menurut data Berita Satu Research, posisi modal Bank Mayapada menjadi Rp 20,3 triliun dengan posisi CAR sebesar 18% atau jauh dari ketentuan OJK yang sebesar 8%.

”Jadi posisi permodalan atau CAR sebesar itu, otomatis modal Bank Mayapada termasuk sangat baik  dan sehat,” ucap Heru Kristiyana.

Dengan penambahan modal hingga mencapai Rp 20,3 triliun akan meningkatkan CAR pada kisaran 18%. Jika dibandingkan dengan peer-nya, CAR Bank Mayapada termasuk paling tinggi di Indonesia dan masuk dalam 15 besar bank beraset terbesar. Rata-rata CAR peer Bank Mayapada hanya kisaran 14-16%, bahkan ada yang di bawah itu, yaitu 12-14%.

Komitmen dari Dato Sri Tahir telah mendorong pihaknya dalam sembilan tahun terakhir untuk menyetor modal. Lewat mekanisme right issue pada 2010 sampai 2020, pemegang saham Bank Mayapada senantiasa menambah modal. Pada 2010 sebesar Rp 401,94 miliar, tahun 2011 Rp 301,54 miliar, tahun 2012 Rp 500,01 miliar, dan tahun 2013 sebesar Rp 651,53 miliar.

Bahkan, pada 2016 setoran modal Dato Sri Tahir makin berani dan mencapai Rp 1,002 triliun, lalu pada tahun 2017 Rp 1 triliun, tahun 2018 Rp 2,004 triliun, dan Rp 1,002 triliun di tahun 2019.

Tahun ini pemegang saham telah menyetor Rp 3,75 triliun dan berrencana menarik pemodal dari luar negeri untuk terus memosisikan Bank Mayapada menjadi pemain utama dalam membangun ekonomi nasional.

Dato Sri Tahir menyatakan,“Saya punya komitmen besar terhadap Bank Mayapada, dan karena itu saya terus setor modal.”

Karena setoran modal itu, Bank Mayapada masih mempunyai ruang untuk berekspansi.

”Bank Mayapada akan berkembang dengan baik ke depan, karena komitmen pemegang saham terus membesarkan Bank Mayapada,” jelas Heru Kristiyana.

Menurutnya, dalam situasi sekarang ini yang penting adalah menjaga industri perbankan tetap kondusif, dan tidak termakan isu yang tidak benar dan cenderung hoax. “Kita hargai komitmen nyata pemegang saham dengan menyetor modal, dan contoh Bank Mayapada dalam kondisi baik dengan sendirinya struktur modalnya menjadi jauh lebih baik dengan CAR kisaran 18%,” tegas Heru Kristiyana dilansir dari Beritasatu, Senin.

Sebelumnya diberitakan Abadikini.com, Kuasa Hukum Bank Mayapada International Tbk, Yusril Ihza Mahendra dari IHZA & IHZA Law Firm, membantah berbagai rumors yang menyebutkan Bank Mayapada menghadapi masalah sehingga tidak mampu membayar dana nasabah.

Yusril Ihza Mahendra bersama Kenia Mahendra dan Yuri Kemal beserta Tim Lawyer Dato Sri Tahir memberikan klarifikasi terhadap rumors yang beredar terkait permasalahan yang tengah dihadapi PT Mayapada International Tbk.

“Kami selaku kuasa hukum mengklarifikasi berita yang beredar terkait PT Mayapada International Tbk memiliki permasalahan merupakan kabar bohong atau berita Hoax!,” tegas Yusril melalui keterangannya yang diterima redaksi, Ahad (7/6/2020). Baca Juga: Bank Mayapada Di Isukan Bermasalah, Yusril: Itu Hoax, Kami Akan Ambil Langkah Tegas!

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker