Sekretaris HMI Badko Jabagbar: Quo Vadis HMI-MPO?

Abadikini.com, JAKARTA – Pasca Kongres HMI ke-XXXII di Kendari bulan Maret 2020 menyisahkan permasalahan baru di internal HMI-MPO. Affandi Ismail asal HMI Cabang Makassar memperoleh 66 suara yang disusul oleh dua kandidat lainnya, yaitu Ahmad Latupono asal HMI Cabang Jakarta dengan 63 suara dan Abdul Rahim asal HMI Cabang Yogyakarta 51 suara.

Namun, sebagian Cabang-cabang mempermasalahkan status perkaderan Affandi Ismail melalui surat mosi tidak percaya, serta beberapa pihak juga mempersoalkan pengabdiannya di HMI-MPO.

Bahkan terjadi pertemuan di Sekretariat PB HMI pada tanggal 5 Juni 2020 yang dihadiri oleh Affandi Ismail dan Ahmad Latupono, yang merupakan forum silaturrahmi dan klarifikasi demi mencegah perpecahan di internal HMI-MPO. Namun, dari hasil pertemuan yang berlangsung kurang lebih 2 jam tersebut mengalami kebuntuan. Masing-masing pihak meng“klaim” sebagai Formatur PB HMI Periode 2020-2022.

Menyikapi hal tersebut, Sekretaris HMI Badko Jabagbar Periode 2018-2020 Ridwan Syah mengatakan. Pertama, bahwa saya tidak pernah memprovokasi Cabang-cabang yang mengakibatkan terjadinya dualisme di pucuk pimpinan HMI pasca Kongres HMI ke-XXXII di Kendari yang lalu.

Kedua, saya tidak pernah menyewa preman-preman etnis tertentu sebagaimana yang dituduhkan kepada saya untuk menduduki Sekretariat PB HMI. Ini merupakan fitnah yang paling keji, karena pada tanggal 21 Maret 2020, saya mendampingi kader-kader dari HMI Cabang Jakarta yang melaksanakan Bakti Sosial, yaitu bagi-bagi masker kepada warga dan pengguna Jalan Raya Pasar Minggu- Depok-Bogor. Dan kebetulan berdekatan dengan Sekretariat PB HMI dan singgah untuk istirahat dan sholat magrib.

“Ketiga, betul bahwa Affandi Ismail tidak pernah memberikan laporan telah menyelesaikan tugas memandu Latihan Kader I (LK I) sebagai syarat kelulusan SC sejak bulan Desember 2017 hingga bulan Desember 2018. Sehingga Tim Pemandu Senior Course HMI Cabang Jakarta tidak mengeluarkan SK Kelulusan yang bersangkutan. Dan Master of Training pada saat itu saya sendiri,” ungkapnya di Jakarta, Minggu (7/6/2020).

Affandi Ismail Dipersoalkan

Ketua Umum PB HMI MPO Periode 2011-2013, Alto Makmuralto asal HMI Cabang Makassar membuat tulisan dengan judul “HMI-MPO yang Mulai Tercemar dan Tersusupi” dan dimuat di media online Kalaliterasi.com pada tanggal 12 Maret 2020.

Dalam tulisan tersebut, setelah Alto menelusuri track record Affandi Ismail di HMI, terkuak rekam jejak perkaderannya dan kontribusinya dinilai nihil di internal HMI-MPO baik itu dari tingkat Komisariat, Cabang, hingga Badko.

Bahkan, menurut pengakuan Irfan Safari, Ketua Umum HMI Cabang Makassar Periode 2017-2018 dan Korps Pengader Nasional PB HMI Periode 2018-2020 melalui rekaman suara yang beredar di grup-grup WhatsApp HMI, Affandi Ismail tidak pernah memandu LK I di HMI Cabang Makassar setelah dirinya mengikuti Senior Course HMI Cabang Jakarta.

Sekedar diketahui, Affandi Ismail mengikuti Senior Course HMI pada bulan Desember 2017 di HMI Cabang Jakarta. Kemudian dirinya maju sebagai kandidat Calon Ketua Umum PB HMI di Kongres HMI ke-XXXI Sorong pada bulan Februari 2018, namun dimenangkan oleh Zuhad Aji Firmantoro asal HMI Cabang Yogyakarta. Selain itu, banyak tokoh besar lahir dari HMI Cabang Makasar, diantaranya Abdullah Hehamahua (mantan Penasehat KPK RI), Tamsil Linrung (anggota DPD RI) dan lain sebagainya.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker