Ahmad Latupono Nilai Ucapan Anies soal Politik Identitas Dapat Belah Antar Anak Bangsa

Abadikini.com, JAKARTA – Ahmad Latupono, mantan Ketua Umum PB HMI MPO Periode 2020-2022 menyoroti pernyataan bakal Capres Anies Baswedan soal politik indentitas “sesuatu yang tak terhindarkan”. Ahmad Latupono menilai pernyataan Anies tersebut dapat membelah antara anak bangsa.

“Jika Anies menganggap politik identitas sesuatu yang biasa, bisa jadi antara anak bangsa akan terus terbelah. Stop pembelahan anak bangsa,” ujar Ahmad Latupono dalam keterangan persnya, Kamis (23/3/23).

Ahmad Latupono mengungkapkan, pendiri bangsa Indonesia telah sepakat dan menghindari perpecahan dengan menghilangkan 7 kata dalam Piagam Jakarta demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bagaimana tidak, sambungnya, KH. Wahid Hasyim, Ki Bagus Hadikusomo bersama tokoh-tokoh Islam lainnya, serta Soekarno dan tokoh-tokoh lainnya secara arif dan bijaksana menjaga persatuan negara Indonesia.

“Anies seharusnya mencontoh perilaku dan kedewasaan berpikir para pendiri bangsa, bukan malah mengumbar kalimat yang dapat memecah persatuan diantara anak bangsa demi kepentingan politiknya semata,” imbuhnya.

Ia menilai cukup pengalaman di Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 yang lalu sebagai pembelajaran bagi seluruh masyarakat Indonesia, dimana warga DKI terbelah dalam politik identitas. Pengalaman itu, lanjutnya, Anies dapat berpikir agar mampu menahan diri dalam mengumbar kalimat yang mengundang kontoversi di tengah masyarakat.

“Marilah kita dewasa dalam berpolitik, utamakan persatuan demi menjaga kemajemukan di masyarakat,” tandasnya.

Pemilu, kata Ahmad, merupakan ruang untuk merebut dan mempertahankan kekuasaan secara bijaksana untuk mencerdaskan masyarakat, bukan malah membuka ruang perseturuan yang tidak produktif.

“Masyarakat harus cerdas dalam memilih Capres mana yang mampu menyatukan perbedaan dan mempunyai gagasan memajukan Indonesia,” pungkasnya.

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker