“Nasi Anjing” Perbuatan Baik yang Dilakukan Manusia Dengki dan Tidak Berakhlak

“NASI anjing” menunjukkan perbuatan baik yang dilakukan oleh manusia dengki dan tidak berakhlak. Hal itu merupakan penghinaan terhadap harga diri dan agama penganutnya. Begitulah watak dan tabi’at orang-orang ahli kitab dari yahudi dan nashara.

Allah berfirman : “Tidak pernah akan rela terhadapmu orang yahudi dan nashara sampai kamu mengikuti agama mereka.( Al-Baqarah 120 ).

Dan mereka didoktrin bahwa hanya agama mereka paling benar ( al-Baqarah 135 ).

Mereka juga mengklaim para nabi seperti : Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya’kub dsb adalah Yahudi atau Nashara ( al-Baqarah 140 ).

Lebih ekstrim lagi mereka mengaku anak-anak Allah ( al-Maidah 18 ).

Tapi ummat Islam diperingatkan dengan keras agar hati-hati terhadap mereka agar jangan jadikan mereka teman akrab ( al-Maidah 51 ).

Kita harus membaca sejarah perjalanan hidup manusia sejak Nabiyullah Adam AS sampai Nabiyullah Muhammad SAW. Seandainya kita hidup di zaman Nabi Ibrahim wajib mengikutinya, kalau di zaman Nabi Isa wajib pula mengikutinya.

Apa jaminannya??. Kemurnian ajaran. Apakah ajaran para Nabi sekarang tidak murni???. Betul. Contoh yang dekat ajaran Nabiyullah Isa AS. Injilnya saja sudah berbeda. Di Amerika Injil Perjanjian Baru Matheus ada 19 pasal tapi di Indonesia sekarang 28 pasal yang dulunya 32 pasal.

Dimana pasal yang dihilangkan karena dianggap tidak sesuai dengan zaman. Siapa yang menghilangkan???. Konsili ( pertemuan para pemimpin agama ). Ada wilayah Amerika, wilayah Asia Timur, Timur Tengah dsb. Masing-masing wilayah keputusan bisa berbeda.

Maka jadilah Injil yang berbahasa seluruh etnis pasti isinya berbeda-beda. Dan itu sah-sah saja. Apalagi kitab sebelum Injil. Lebih-lebih kita bertanya : “Apakah Injil firman Tuhan?. Bukan. Kisah kisah tentang Isa dan sahabatnya serta para pengikutnya ( tabi’in dan tabi’it tabi’in bahkan musuh Nabi Isa yang berpengaruh ( ditakuti ) ikut menyumbang komentar tentang Nabi Isa. Apalagi ajaran sebelum Nabiyullah Isa AS. Mana ada pernah lihat kitab Zabur atau Shahifah para Nabi dan Rasul.

Oleh karena itu kita semakin tentang kebenaran Islam yang tetap kemurniannya sebagai agama sampai kiamat. Allah menjamin keontetikan dan keorisinilan sampai kiamat. Orang Islam wajib mengimani para Rasul.

Ada ikatan penghormatan khusus kepada mereka dengan kalimat yang tidak boleh ditujukan kepada manusia biasa yaitu ” ‘Alaihissalam” (AS) .

Jadi apa yang dilakukan orang yang membagi “nasi anjing” membuktikan kebenaran firman Allah dalam Al-Qur’an begitulah karakter mereka. Kalau jadi orang Nashara memang harus begitu. Jika orang jahat harus nekad. Jangan kita caci mereka tapi kita ucapkan salam dan do’a : Assalamu manittaba’al Huda”.

Oleh: H. Suwito Suprayogi Lc. MPd.I.

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker