Spanduk King of The King Merambah Nganjuk

Abadikini.com, NGANJUK — Aksi pembentangan spanduk ‘King of The King’ di Nganjuk viral dan cukup heboh. Namun pembentangan spanduk pada 31 Desember 2019 itu ternyata dicueki warga.

“Itu kejadian di sini (pasar burung Warujayeng) pas ramai pasar burungnya. Kalau ndak salah akhir tahun atau 31 Desember kemarin. Tapi tidak ada yang mereken (menggubris) sama sekali. Diumbar (dicueki) warga,” ujar Nina (30), salah satu pelayan depot bakso yang ada di depan pasar burung, Kamis (30/1/2020).

Hal senada diutarakan oleh Yuli (40), rekan Nina yang mengaku heran atas tingkah pelaku pembentangan spanduk. Bahkan Yuli menyebut para pelaku seperti tidak waras.

Lokasi pembentangan spanduk King of The King (Foto: Sugeng Haryanto)

“Gimana ya, aneh yang membentangkan spanduk seperti orang gila. Perasaan saya tidak musim kampanye caleg DPRD kok ada seperti orang kampanye,” celoteh Yuli sambil ketawa.

Yuli mengaku, saat itu ada empat orang. Mereka terdiri atas pria dan satu wanita sebagai perekam aksi pembentangan spanduk. Saat pembentangan dan pemberian sosialisasi tentang IMD atau Indonesia Mercusuar Dunia, sang perekam tidak memakai pengeras suara dan hanya menggunakan ponsel.

“Tidak memakai pengeras suara, dan hanya merekam lewat ponsel saat beraksi pembentangan spanduk itu. Kami juga cuek, ndak ada warga yang mendekat,” kata Yuli.

Video pembentangan spanduk yang menyebut Indonesia Mercusuar Dunia itu viral di media sosial dan aplikasi percakapan. Video berdurasi 1 menit 28 detik itu menunjukkan pemasangan baliho merupakan sosialisasi. Narasi pembentangan spanduk disuarakan oleh seorang perempuan dengan lantang, dan menyebutkan bahwa Mr Dony Pedro akan melunasi utang Indonesia melalui Indonesia Mercusuar Dunia, yang disingkat IMD.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker