WNI ‘Crazy Rich Indonesian’ Diburu Hong Kong karena Menipu

Abadikini.com, JAKARTA – Seorang warga Indonesia bernama Azura Luna Mangunhardjono menjadi buronan kepolisian Hong Kong karena diduga terlibat kasus penipuan dan pencurian bernilai hingga US$500 ribu.

Perempuan yang dikabarkan berasal dari Kediri, Jatim itu diduga menipu sejumlah orang kaya atau sosialita, pemilik apartemen di Prancis, Amerika Serikat, Italia, hingga mantan pembantunya di Hong Kong. Sebagian besar korban Azura merupakan bekas teman dan kerabatnya.

Dalam artikel yang dirilis SouthChinaMorningPost via CNN, Azura disebut melakukan serangkaian penipuan itu selama beberapa tahun terakhir dengan berpura-pura menjadi sosialita Hong Kong yang lahir dari keluarga amat kaya di Indonesia.

Salah satu korban yang merupakan seorang ahli teknologi dari New York, Jason, bahwa Azura mengaku sebagai salah satu putri Kraton dan kedua orang tuanya masuk di antara 10 orang terkaya di Indonesia.

Dalam akun LinkedIn pribadi, Azura bahkan mengaku sebagai lulusan Psikologi Dartmouth College di New Hampshire, AS dan melanjutkan pendidikan di Cambridge University serta Massachusetts Institute of Technology (MIT) jurusan Aerospace Engineering.

Kepada Jason, perempuan kelahiran 1978 itu mengaku tumbuh besar dengan berpindah-pindah antara London, Paris, dan Bali.

Jason mengatakan ia mengenal Azura secara tidak sengaja saat makan siang di sebuah bar Hotel Four Seasons, Central, Hong Kong, pada Oktober 2018 lalu. Sejak itu keduanya akrab bertukar pesan dan bertemu.

Azura mengaku memiliki memiliki 10 persen saham Hotel Four Seasons tersebut kepada Jason. Ia bahkan telah mengajak Jason ke apartemen mewahnya yang berlokasi di 1st Robinson Road yang merupakan kawasan menengah atas di Hong Kong.

Harga sewa apartemen di kawasan itu minimal US12.800 (Rp179.543.293) per meter persegi lengkap dengan furniture mahal dan barang seni mahal kelas dunia.

Dalam akun instagramnya, Azura juga kerap mengunggah foto-foto dengan gaya hidupnya yang mewah seperti menggendong sejumlah tas Hermes, mengendarai Rolls-Royce disamping jet pribadi, hingga berpose dengan penyanyi asal AS, Lionel Richie.

Korban kedua Azura merupakan sosialita asal Los Angeles bernama Sophia. Ia mengaku membeli sejumlah tas Hermes dari Azura senilai US$86.000 (Rp1,2 miliar).

Sophia menuturkan Azura mengaku menjual tas-tas mewah itu untuk didonasikan ke sebuah lembaga amal miliknya. Azura memang mengaku sebagai filantropi dan pekerja sosial yang kerap menghabiskan waktu di negara-negara Afrika.

Namun, ketika Sophia membawa empat tas Hermes itu ke tokonya untuk otentikasi, penjaga toko memberi tahunya bahwa tas-tas itu palsu. Sophia langsung melapor kepada polisi.

Azura sempat ditahan akibat kasus itu namun dibebaskan karena kepolisian tak bisa mendakwanya sampai tas-tas itu diuji oleh ahli Hermes.

Respons Kemenlu

Hingga kini, Azura masih dalam pencarian. Kementerian Luar Negeri RI melalui Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Judha Nugraha, masih menunggu informasi dari Konsulat Jenderal RI di Hong Kong terkait kasus Azura.

“Kami sedang koordinasikan dengan Hong Kong,” kata Judha melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com pada Sabtu (7/12).

Meski mengaku lahir di Jerman dan tak pernah tinggal di Indonesia, Azura dikabarkan pernah memiliki paspor Indonesia yang dikeluarkan oleh KJRI Hong Kong pada 4 Oktober 2011 lalu dan kedaluwarsa pada 2016.

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker