Studi: Millenial Bakal Jadi Generasi Terkaya pada 2030

Abadikini.com, JAKARTA – Sebuah studi mendapati bahwa pada 2030 millenial akan memiliki kekayaan lima kali lebih besar dari yang mereka miliki saat ini. Sebab, selain dari harta pribadi, millenial akan mewarisi harta orang tua mereka yang merupakan generasi baby boomer, generasi terkaya yang tercatat dalam sejarah.

Menurut perusahaan riset dan konsultasi Cerulli Associates yang dilansir dari Fox Business via CNN, hampir 45 juta keluarga AS akan mewarisi sekitar US$68,4 triliun atau sekitar Rp958 kuadriliun selama sepuluh tahun ke depan. Fenomena ini dikenal dengan istilah The Great Wealth Transfer, dan akan menjadi salah satu transfer kekayaan terbesar di zaman modern.

Saat ini ada kurang lebih 618.000 miliarder dari generasi millennial di Amerika Serikat, berdasarkan data WealthEngine yang merupakan bagian dari studi yang disusun oleh perusahaan real estat Coldwell Banker.

Sekitar 93 persen dari millenial tersebut memiliki kekayaan antara US$1 juta atau Rp14 miliar hingga US$2,49 juta atau Rp34,8 miliar, bahkan ada pula yang kekayaannya lebih dari angka itu. Ditambah dengan warisan dari orang tua mereka, maka para millennial akan menjadi generasi terkaya.

“Warisan memiliki potensi untuk membuat generasi millenial menjadi generasi terkaya yang pernah ada, meskipun awalnya mereka mungkin secara finansial lebih buruk dari Baby Boomer,” ungkap Kim Orth, penasihat Ameriprise Financial kepada FOX Business.

Orth melanjutkan, “karena Baby Boomer merupakan kelompok yang lebih besar dibandingkan millenial, maka kekayaan besar tersebut akan lebih terkonsentrasi ke segmen populasi yang lebih kecil.”

Perubahan aset yang belum pernah terjadi sebelumnya ini dapat memberi efek yang besar pada perekonomian. Tak seperti pendahulunya, millenial memiliki prioritas dan pengalaman berbeda dalam hal ekonomi, yang akan mempengaruhi cara mereka berinvestasi. Millenial cenderung menggunakan warisan mereka untuk berinvestasi pada diri sendiri, berbisnis, dan membayar hutang.

“Akan ada kecenderungan untuk mengandalkan warisan yang mereka dapatkan untuk memenuhi kebutuhan di masa pensiun, mendorong mereka menghabiskan uang untuk bersenang-senang, dan menabung lebih sedikit untuk masa depan. Saya juga berharap mereka mengambil risiko yang lebih untuk mencapai target keuangan mereka,” kata Orth.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker