Polisi Hong Kong Halau Massa yang Ingin Blokir Bandara dengan Gas Air Mata

Abadikini.com, JAKARTA –  Kepolisian Hong Kong kembali bentrok dengan demonstran anti-pemerintah yang ingin memblokir akses ke bandara pada hari Sabtu (7/9). Polisi menghalau mereka dengan menembakkan gas air mata di malam kedua aksi di Kota Mongkok, kawasan padat penduduk yang dikuasai pemerintahan China, dikutip dari Reuters via CNN, Minggu (8/9).

Di sisi lain polisi juga memeriksa tiket dan paspor untuk memastikan hanya penumpang pesawat yang bisa pergi ke bandara. Hal ini untuk menghindari kekacauan terjadi di bandara seperti kejadian pada akhir pekan lalu ketika para aktivis memblokir jalan, melemparkan puing-puing ke jalur kereta api dan menghancurkan fasilitas di stasiun kereta bawah tanah MTR.

Tembakkan gas air mata untuk menghalau para pengunjuk rasa ini untuk mencegah kejadian bulan lalu ketika pedemo berhasil menguasai bandara dengan menduduki ruang kedatangan, menghentikan dan menunda penerbangan di tengah serangkaian bentrokan massa dengan polisi.

Pada Jumat malam sebelumnya, ratusan demonstran, banyak yang bertopeng dan berpakaian hitam juga menyerang stasiun metro MTR karena MTR menutup stasiun untuk menghentikan pengunjuk rasa yang ingin mengumpulkan barang bukti rekaman CCTV ketika terjadi pemukulan, perusakan rambu-rambu lalu lintas dan fasilitas lain.

Para pengunjuk rasa berkumpul lagi pada Sabtu ini untuk bersiap menguasai bandara, namun dibubarkan polisi dengan tembakkan gas air mata. Kejadian ini kemudian berujung dengan bentrokan antara massa dan polisi yang juga menembakkan semprotan merica.

Dalam bentrokan kali ini, polisi juga melakukan penangkapan terhadap beberapa pedemo.

“Kami tidak memiliki nomornya (orang-orang yang ditangkap),” kata seorang pemrotes bertopeng pria yang melarikan diri dari stasiun Pangeran Edward karena dikejar oleh polisi. “Kami akan kembali.”

Selain itu bentrokan juga terjadi di stasiun kereta api di Sha Tin, utara Lion Rock tengara yang memisahkan pusat kota Kowloon dari Wilayah Baru yang berbatasan dengan daratan Cina.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker