Mengungkap Fakta Tewasnya Aurel Qurrota Ain, Anggota Paskibra

Abadikini.com, JAKARTA – Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), Kota Tangerang Selatan, Aurel Qurrota Ain, meninggal dunia, Kamis (1/8). Aurel meninggal dunia saat latihan Paskibraka. Banyak isu yang beredar bahwa Aurel diduga dianiaya senior semasa latihan.

Namun perlahan penyebab kematian Aurel mulai terungkap. Berikut fakta-fakta tewasnya Aurel Qurrota Ain, mulai dari lebam hingga disuruh makan kulit jeruk, seperti dilansir Abadikini dari Merdeka:

Tangan Lebam

Banyak kabar yang beredar Aurel diduga mendapat tindakan kekerasan dari seniornya. Dugaan itu pernah diceritakan oleh ayah dari Aurelia, Faried Abdurrahman. Ia menganggap pola pendidikan dan pelatihan Capaska tingkat Kota Tangsel berlebihan, karena adanya tambahan latihan.

“Ada hal yang berlebihan, ada beberapa oknum senior Paskibraka Tangsel yang memberikan tambahan-tambahan pekerjaan,” ucap dia di rumahnya di Perum Taman Royal 2, Cipondoh, Kota Tangerang, Sabtu (3/8).

Faried menerangkan, penambahan-penambahan latihan oleh senior purna Paskibraka Tangsel ini membebani Capaska dalam menempuh diklat tersebut.

“Adanya push up kepal, mengisi diary, squat jam, yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Ini yang menambah pressure yang memberatkan psikologis mental dari anak-anak yang notabene dia generasi penerus bangsa,” ucapnya.

Dapat Tekanan dari Senior

Tak hanya itu saja, salah satu pelatih Paskibraka Tangsel, Sertu Appoulo juga membeberkan penyebab meninggalnya Aurel. Sertu Appoulo sudah mengetahui ada bekas lebam di tubuh Aurel.

Sertu Appoulo menjadi salah satu pelatih yang melatih Aurel saat itu. Ia sangat menyesali kejadian ini. Sertu Appoulo mengaku melihat langsung saat senior memaksa Aurel untuk push up dengan tangan mengepal.

“Padahal untuk perempuan tidak dibolehkan hal itu (push up dengan tangan mengepal),” kata Sertu Appoulo.

Tak hanya itu saja, Sertu Appoulo juga mendapat kabar bahwa ada oknum senior yang memberikan tekanan moril dan fisik kepada Aurel. “Saya tahu soal itu, anak-anak ini dipaksa makan kulit jeruk oleh seniornya. Saya mendengar soal ini dari mereka,” kata Sertu Appoulo.

Dicubit Hingga Lebam

Sri Wahyuniarti, Ibunda calon anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) Kota Tangerang Selatan Aurellia Qurratuaini, mengungkap adanya sejumlah luka di tubuh putrinya, saat mengikuti proses pendidikan dan pelatihan Paskibraka di Tangsel.

Sri menceritakan semua kejadian yang diceritakan Aurel, mulai dari penyebab tangan lebam hingga lengan bagian belakang membiru karena dicubit. “Memang ada spot atau lebam, dia bilang Ma ini dicubit, biasa kok. Saya bilang itu tidak biasa kak, karena harusnya tidak ada body contact untuk pendidikan Paskibraka,” ucap dia.

Dari luka itu, Sri meyakini kalau cubitan pada diklat yang dikenakan terhadap putrinya sangat keras. Karena Sri melihat bekas lebam sangat jelas terlihat. Sementara kulit almarhum, juga tidak putih.

“Seingat saya ada di lengan kiri belakang kalau enggak kiri kanan belakang. Cukup besar biru. saya tanya kenapa, dicubit. Dicubit kenapa sampai segitunya nak. Kulit Aurel tidak putih, kulit aurel cukup gelap, jadi kalau sampai biru lebam artinya cubitan sangat keras,” jelasnya.

Editor
Sulasmi

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker