Sejarah Rompi Bom Bunuh Diri Berawal di Sri Lanka

Abadikini.com, JAKARTA – Sorotan dunia masih belum lepas dari Sri Lanka setelah peristiwa serangan bom di tiga gereja dan empat hotel Minggu lalu yang menewaskan sedikitnya 359 orang dan melukai 500 lainnya. Tapi tak banyak orang tahu, Sri Lanka adalah tempat lahirnya serangan bom bunuh diri di era modern. Negara dengan penduduk 22,5 juta jiwa itu adalah tempat pertama kali rompi bom bunuh diri ditemukan.

Dikutip dari laman Time via Merdeka, Kamis (25/4), kelompok Pembebasan Macan Tamil Ealam (LTTE) atau lebih dikenal sebagai pemberontak Macan Tamil pertama kali memakai taktik serangan bom bunuh diri memakai rompi terhadap pasukan militer Sri Lanka pada 1987. Serangan ini mengingatkan orang pada serangan bom di Kedutaan AS di Libanon pada 1983. Tapi menurut para ahli, serangan bom bunuh diri Macan Tamil yang sering dilancarkan membuat taktik rompi bom bunuh diri menyebar ke para ekstremis di seluruh dunia.

“Macan Tamil berperan dalam membuat serangan bom bunuh diri menjadi senjata dan ini diadopsi oleh kelompok teroris di Pakistan, Afghanistan, Irak, dan negara lain,” kata Riaz Hassan, profesor sosiologi di Universitas Flinders, Australia sekaligus pengamat bom bunuh diri kepada Time.

Velupillai Prabhakaran, pendiri dan pemimpin Macan Tamil, menciptakan tradisi serangan bom bunuh diri untuk mengagungkan martir dan menyemangati para pelaku. Bahkan Macan Tamil menganggap serangan bom bunuh diri adalah bentuk ‘penyerahan diri’ ketimbang untuk membunuh.

Ketika perang saurada berakhir pada 2009, para ahli memperkirakan Macan Hitam, pasukan pengebom bunuh diri, sudah mencatatkan rekor aksi bom buhuh diri terbanyak di dunia pada masa itu.

“Mereka justru memimpin dalam aksi serangan bom bunuh diri sejak 1980-2003,” kata Robert Pape, direktur Chicago Project kepada kantor berita NPR. “Tercatat ada 273 yang bisa kita pastikan melakukan bom bunuh diri untuk Macan Tamil.”

Menurut FBI, Macan Tamil ‘menyempurnakan’ aksi serangan bom bunuh diri dengan menciptakan rompi dan memakai pelaku perempuan.

Sepanjang 1990-an, penggunaan rompi bom bunuh diri sudah menyebar ke para militan di seluruh dunia dan paling digunakan dalam konflik Palestina-Israel. Pada 1994 seorang pria Palestina memasang rompi bom di badannya dan meledakkan diri di pos pemeriksaan Israel. Pada 1996, pengebom bunuh diri Hamas naik ke dalam bus di Yerusalem dan meledakkan diri.

Pada awal 2000, rompi bom bunuh diri sudah mencapai Afghanistan. Militan Al Qaidah memakai cara itu untuk membunuh tokoh penting.

Editor
Muhammad Saleh

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker