Iran Retas Telepon Istri dan Anak Perdana Menteri Israel

Abadikini.com, JAKARTA – Iran meretas telepon istri dan putra Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Sara dan Yair. Peretasan dilakukan untuk menguping pembicaraan keduanya dengan Netanyahu. Demikian laporan dari situs web The Independent Arab Saudi pada Senin (18/3).

Seperti diketahui, The Independent bukan kantor berita utama di Arab Saudi, dan kebenaran laporan tidak dapat dikonfirmasi. Meskipun situs ini bernama Independent, surat kabar Inggris tidak bertanggung jawab atas isinya. Demikian dilansir dari laman Haaretz, Rabu (20/3).

Biro Perdana Menteri mengatakan, setelah memeriksa dengan pejabat keamanan, dinyatakan laporan itu salah. Laporan tersebut mengklaim, tidak jelas informasi spesifik apa yang diperoleh dalam upaya peretasan beberapa bulan lalu tersebut.

Ini adalah pengungkapan terbaru dalam serangkaian laporan peretasan yang menyasar sejumlah politikus Israel.

Pekan lalu, Channel 12 melaporkan telepon Kepala Kahol Lavan, Benny Gantz diretas intelijen Iran. Dalam pernyataannya, Kahol Lavan menolak mengomentari kabar tersebut karena berhubungan dengan inti keamanan negara.

“Penting untuk menekankan bahwa insiden ini terjadi empat tahun setelah Gantz pensiun sebagai kepala staf, (fakta) yang menimbulkan banyak pertanyaan mengenai waktu publikasi laporan,” jelasnya.

Berdasarkan laporan itu, Gantz didekati dua pejabat dari layanan keamanan Shin Ben Israel sekitar sebulan lalu, selama kampanye pemilihan, dan diinformasikan perangkat pribadinya diretas. Keduanya mengatakan kepada Gantz bahwa peretasan ke salah satu perangkatnya terjadi sekitar waktu berlangsungnya kampanye pemilihan, dan Iran memegang data dalam teleponnya.

Laporan itu mengatakan, para pejabat Shin Bet mengklarifikasi kepada mantan kepala Pasukan Pertahanan Israel bahwa Teheran memiliki akses ke semua jenis informasi yang mungkin disimpan di telepon pribadi dan profesional. Gantz juga diinformasikan ini berpotensi menimbulkan risiko keamanan, mengingat Iran mungkin akan mengungkap informasi yang ditemukan di ponselnya setelah pemilihan, atau merusak proses pemilihan.

Pada hari Senin, Channel 12 melaporkan informasi dari komputer dan telepon seluler mantan Perdana Menteri Ehud Barak. Ponsel itu dibeli Iran setelah peretas mengakses perangkat. Menurut sumber, Teheran tidak meretas perangkat itu sendiri.

Kepala Dinas Keamanan Shin Bet, Nadav Argaman menginformasikan kepada Barak tentang peretasan tersebut. Menurut sejumlah sumber dalam laporan itu, pelretasan itu bukan akibat kecerobohan pihak Barak dan konten yang dicuri tidak mengandung informasi yang memalukan. Barak dan Shin Bet menolak menanggapi laporan itu.

Editor
Muhammad Saleh
Sumber Berita
Merdeka

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker