Pendapatan 2018 Anjlok, Indosat Salahkan Registrasi SIM Prabayar

Abadikini.com, JAKARTA – Operator seluler Indosat Ooredoo mencatat pertumbuhan positif pada kuartal keempat (Q4) 2018. Pendapatannya naik 11,7 persen dibandingkan periode sebelumnya, dari Rp 5,7 triliun menjadi Rp 6,3 triliun.

Kendati demikian, pendapatan total sepanjang 2018 anjlok 22,7 persen menjadi Rp 23,1 triliun. EBITDA (pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) turun 49,1 persen menjadi Rp 6,5 triliun, dengan EBITDA marjin 28,1 persen.

Tak hanya itu, dikutip dari Kompas, jumlah pelanggan Indosat Ooredoo juga turun 47,3 persen pada tahun 2018 menjadi 58 juta. Namun, tingkat churn juga diklaim turun dan stabil di angka 12 persen pada akhir 2018, yang menunjukkan loyalitas pengguna semakin baik.

Indosat Ooredoo berdalih performanya secara keseluruhan menciut gara-gara aturan registrasi kartu SIM prabayar, yang memicu persaingan ketat antar-operator pada semester pertama 2018.

Tabel Laporan Indosat Ooredoo tentang laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian yang diaudit(Indosat Ooredoo/Kompas)

Upaya Indosat Ooredoo meningkatkan pengalaman pengguna sepanjang 2018 terbukti dari anggaran belanja modal (capital expenditure) Rp 9,3 triliun atau tumbuh 48,9 persen dibanding tahun 2017.

Operator bernuansa kuning tersebut telah menambah 9.871 BTS 4G selama setahun. Secara total, saat ini ada 17.050 BTS 4G di 376 kota yang dioperasikan dengan cakupan lebih dari 80 persen populasi.

Dari segi utang, Indosat Ooredoo berhasil mengurangi 77,7 persen porsi utang dalam dollar AS, dari 90,3 juta dollar AS (mewakili 6,3 persen dari total utang) di tahun 2017 menjadi 20,1 juta dollar AS (mewakili 1,4 persen dari total utang) di tahun 2018.

Editor
Selly
Sumber Berita
Kompas

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker